Amerika Serikat akan mengerahkan kapal perang dan jet tempur tambahan ke Timur Tengah untuk membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya, kata Pentagon.

Ketegangan tetap tinggi di kawasan tersebut akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan seorang komandan utama kelompok militan Lebanon Hizbullah.

Pasukan pertahanan rudal ditempatkan pada kondisi kesiapan yang meningkat untuk dikerahkan, kata Pentagon, seraya menambahkan bahwa komitmennya untuk membela Israel adalah “kuat”.

Pemimpin Iran Ayatollah Khamenei telah bersumpah untuk memberikan “hukuman keras” terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh, dan mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Pemimpin Hamas tewas di Teheran pada hari Rabu. Iran dan proksinya di Gaza menyalahkan Israel atas serangan tersebut, yang belum memberikan komentar.

Haniyeh, 62, secara luas dianggap sebagai pemimpin keseluruhan Hamas dan memainkan peran kunci dalam negosiasi yang bertujuan mencapai gencatan senjata dalam perang Gaza.

Kematiannya terjadi beberapa jam setelah Israel mengklaim telah membunuh Fuad Shukr, komandan militer tertinggi proksi Iran di Lebanon, Hizbullah.

Pernyataan Pentagon mengatakan penempatan baru tersebut akan “meningkatkan perlindungan pasukan AS… meningkatkan dukungan untuk pertahanan Israel, dan … memastikan AS siap untuk menanggapi berbagai kemungkinan”.

Penempatan tersebut akan mencakup kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan yang mampu menahan rudal balistik, katanya.

Militer AS juga telah mengintensifkan pengerahan pasukan sebelum 13 April, ketika Iran melancarkan serangan terhadap Israel dengan pesawat nirawak dan rudal. Israel dan sekutunya menembak jatuh hampir semua dari sekitar 300 pesawat nirawak dan rudal yang ditembakkan.

Israel belum mengomentari secara langsung serangan yang menewaskan Haniyeh. Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya telah memberikan “pukulan telak” kepada musuh-musuhnya dalam beberapa hari terakhir, termasuk pembunuhan Shukr di Beirut.

Ia memperingatkan Israel bahwa “hari-hari penuh tantangan akan segera tiba… kami telah mendengar ancaman dari semua pihak. Kami siap menghadapi skenario apa pun”.

Sebelumnya, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan AS tidak percaya eskalasi tidak dapat dihindari.

“Saya kira kami sudah menyampaikan pesan kami secara langsung bahwa kami tidak ingin melihat peningkatan ketegangan dan kami yakin ada jalan keluar dari situasi ini, yaitu kesepakatan gencatan senjata,” kata Singh.

Delegasi Israel akan melakukan perjalanan ke Kairo dalam beberapa hari mendatang untuk berunding guna mencapai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera, kata Netanyahu pada hari Jumat.

Hamas memicu perang dengan serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel, yang menewaskan 1.200 orang. Israel menanggapi dengan operasi militer yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Sumber