Pemboman besar-besaran di Jalur Gaza dari pesawat tempur Israel berlanjut selama enam hari, meratakan lingkungan dan menargetkan rumah-rumah yang dihuni penduduk.

Serangan udara pada hari Kamis menargetkan dua rumah milik keluarga al-Masri dan al-Hasani di kamp pengungsi Shati (Pantai) di Kota Gaza di sepanjang pantai Mediterania.

Israel mengatakan pihaknya telah menjatuhkan 6.000 bom dalam enam hari di wilayah kantong yang terkepung, salah satu wilayah terpadat di dunia.

Gaza telah terputus dari dunia luar oleh militer Israel selama 16 tahun, yang secara efektif memaksa 2,3 juta penduduknya untuk tinggal di penjara terbuka.

Shati adalah kamp pengungsi terbesar ketiga di antara delapan kamp pengungsi di Jalur Gaza, dan juga salah satu kamp pengungsi terpadat, dengan lebih dari 90.000 orang tinggal di wilayah kurang dari setengah kilometer persegi.

Serangan udara hari Kamis di kamp tersebut menewaskan 13 orang yang berasal dari dua keluarga.

“Delapan anggota keluarga saya telah terbunuh sejauh ini,” kata Saad al-Masri kepada Al Jazeera. “Saudaraku Abu Mohammed kehilangan kedua putranya, Yaser dan Ramadan, serta putri mereka Abeer, Firyal dan Aya.”

Pria berusia 50 tahun itu mengatakan masih banyak lagi jenazah yang mungkin terjebak di bawah reruntuhan, namun tidak ada mesin yang bisa mengeluarkan mereka.

Rumah sakit utama di Kota Gaza telah kehabisan ruang di kamar mayatnya dan mayat-mayat dalam kantong mayat berwarna putih tergeletak di lantai.

Serangan Israel terhadap kamp Shati diikuti oleh serangan udara serupa di seluruh Jalur Gaza. Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 31 orang dari keluarga Shihab, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, tewas setelah serangan Israel terhadap rumah mereka di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza utara.

Di pusat kota Deir el-Balah, setidaknya 14 anggota keluarga Azaizeh terbunuh setelah rumah mereka menjadi sasaran.

Jumlah korban tewas kini telah melampaui 1.500 orang, dengan 60 persen warga Palestina yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak, kata para pejabat kesehatan. Lebih dari 6.000 orang lainnya terluka.

Sumber

Previous articleIsrael memerintahkan 1,1 juta orang di Gaza untuk pindah ke selatan: Apa yang perlu diketahui
Next articleIsrael menggunakan fosfor putih di Gaza, Lebanon, membahayakan warga sipil: HRW
Freelance journalist covering Indonesia and Timor-Leste. Bylines in the South China Morning Post, Nikkei Asia, The Telegraph and other outlets. Past TV work for ABC News US, Al Jazeera English and TRT World. Previously reported out of Taiwan.