Dua polisi Pakistan terluka pada hari Rabu ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan ke tim vaksinasi anti-polio dalam dua insiden terpisah di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang bergolak di negara itu, kata polisi. Insiden tersebut terjadi di distrik Tank dan Dera Ismail Khan di provinsi tersebut, kata polisi.

Itu orang-orang bersenjata menyergap tim itu sedang memberikan obat tetes polio oral kepada anak-anak selama kampanye dari rumah ke rumah di desa Shah Alam di distrik Tank yang berbatasan dengan Afghanistan. Seorang polisi yang mengawal tim tersebut terluka dalam penembakan tersebut. Para penyerang berhasil melarikan diri dari tempat kejadian. Polisi melancarkan operasi pencarian di daerah tersebut untuk menangkap para pelaku.

Dalam insiden kedua, seorang polisi terluka ketika militan menembaki petugas vaksin polio di tehsil Kulachi, distrik Dera Ismail Khan.

Kepala Menteri Khyber Pakhtunkhwa Amin Gandapur mengutuk dua serangan terhadap tim polio dan memerintahkan polisi distrik untuk melakukan segala upaya yang mungkin untuk menangkap para terdakwa sesegera mungkin. “Petugas polio adalah pahlawan garis depan kita, dan tindakan pengecut seperti itu tidak dapat menghalangi tekad mereka untuk memberantas penyakit yang melumpuhkan ini dari negara ini,” katanya.

Insiden serangan terhadap tim polio di provinsi tersebut telah menelan banyak korban jiwa, termasuk petugas polio dan polisi yang mengawal vaksinator pada masa lalu.

Penawaran meriah

Pada bulan Januari, seorang koordinator program imunisasi polio terbunuh, dan seorang polisi terluka ketika kendaraan yang mereka tumpangi diserang di provinsi tersebut.

Sebelumnya pada bulan yang sama, dua orang terluka ketika sebuah bom yang ditanam di pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan di distrik suku Bajaur.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Pakistan dan Afghanistan adalah satu-satunya negara di dunia di mana polio masih endemik.



Sumber