Stres di Tempat Kerja: Di Tiongkok, seorang pengemudi pengantar makanan berusia 55 tahun di Hangzhou meninggal dunia secara tragis saat tidur siang di sepeda listriknya setelah menjalani shift kerja yang melelahkan selama 18 jam. Insiden yang terjadi awal bulan ini telah memicu kemarahan dan kekhawatiran yang meluas tentang kondisi kerja yang dihadapi oleh pengemudi pengantar makanan dalam ekonomi serabutan.

Peristiwa ini menarik perhatian ketika seorang ibu menghubungi pimpinan Ernst and Young di India dan mengungkapkan bahwa putrinya yang berusia 26 tahun, seorang Akuntan Publik, telah menyerah pada tekanan pekerjaan yang sangat berat.

Agen pengiriman di Cina, yang dikenal sebagai Yuan, mendapatkan ketenaran online dengan julukan “Raja Ordo” karena dedikasinya yang tak kenal lelah terhadap pekerjaannya. Laporan dari Koran South China Morning Post mengungkapkan bahwa ia sering terlihat bekerja hingga larut malam, menangani banyak pesanan. Para saksi mata menyatakan bahwa Yuan bekerja sejak sekitar pukul 9 malam pada tanggal 5 September dan ditemukan tidak sadarkan diri oleh pengemudi lain pada pukul 1 dini hari keesokan harinya.

Meskipun jadwalnya padat, Yuan mendapatkan penghasilan antara 500 dan 600 yuan (sekitar Rp5.900 sampai Rp7.000) per hari, dengan penghasilan meningkat hingga lebih dari 700 yuan pada hari-hari hujan. Komitmennya terhadap pekerjaannya terlihat jelas; ia terkadang memaksakan diri untuk bekerja hingga pukul 3 pagi, hanya untuk bangun pukul 6 pagi untuk shift berikutnya. Teman-temannya mencatat bahwa ia sering tidur sebentar di sepedanya setiap kali kelelahan, siap untuk melanjutkan segera setelah pesanan lain datang.

Hanya sebulan sebelum kematiannya, Yuan menderita patah tulang kaki akibat kecelakaan lalu lintas saat mengantar barang, demikian dilaporkan harian China tersebut. Setelah sekitar sepuluh hari pulih, ia kembali bekerja untuk menghidupi putranya yang berusia 16 tahun, yang sedang belajar di Hangzhou setelah pindah dari provinsi Hubei.

Pihak berwenang setempat, khususnya Kantor Kecamatan Xianlin di distrik Yuhang, mengonfirmasi bahwa Yuan pingsan meskipun telah dilakukan upaya perawatan darurat.

Kematian Yuan yang terlalu dini telah memicu diskusi online yang hangat tentang sifat genting pekerjaan serabutan dan hak-hak pengemudi pengirimanBanyak pengguna media sosial yang mengungkapkan rasa frustrasi dan kekhawatiran mereka. Seorang komentator mengeluh, “'Raja Ordo' lainnya telah tumbang. Apakah benar-benar tidak ada cara untuk mencegah tragedi ini?” Yang lain menulis, “Dia berusia 50-an, satu-satunya pencari nafkah bagi keluarganya, bekerja siang dan malam. Semoga dia beristirahat dengan tenang. Saya harap dia tidak harus berpacu dengan waktu di kehidupan selanjutnya.”

Sumber