Dr Sameer Kaul menunjukkan tangannya yang terluka setelah dugaan penganiayaan oleh polisi J&K pada hari Selasa. | Kredit Foto: X/@Samkaul

Sameer Kaul, seorang ahli onkologi terkenal dan pemimpin Konferensi Nasional (NC), pada hari Selasa menuduh polisi lalu lintas “menangani dan melukai” dia ketika iring-iringan Gubernur Jammu dan Kashmir Manoj Sinha dijadwalkan melewati jalan Danau Dal.

Menceritakan kejadian tersebut, Dr. Kaul, seorang ahli bedah senior di Rumah Sakit Indraprastha Apollo-Delhi, mengatakan dia diarahkan oleh sekelompok polisi untuk berhenti dan mengambil rute berbeda karena Mr. Sinha dijadwalkan lewat di dekat daerah Nishat.

“Tanpa mendengarkan saya, sekelompok polisi lain menghentikan saya dan menghujani saya dengan pukulan dan pelecehan pilihan. Lengan saya terpotong dan kacamata saya patah. Ada lima-enam dari mereka. Saya belum pernah mengalami hal ini meskipun saya menyaksikan militansi selama bertahun-tahun di Kashmir. Saya belum pernah melihat pria berseragam begitu mabuk kekuasaan,” kata Dr. Kaul, seorang Pandit Kashmir yang terus menjaga hubungan dengan Lembah Kashmir dalam menghadapi migrasi massal pada tahun 1990an.

Dr Kaul mengajukan pengaduan resmi terhadap polisi di kantor polisi Nishat. “Jika sekelompok polisi lain tidak datang, mereka akan membunuh saya. Kadang-kadang, saya pikir itu adalah serangan yang direncanakan. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana penduduk setempat akan menjalani perilaku ini setiap hari,” kata ahli bedah tersebut.

Dia juga menyebut protokol penghentian lalu lintas pergerakan VIP di Kashmir sebagai tindakan yang “memalukan”. “Jalan bahkan ditutup untuk pasien dan mereka yang menuju rumah sakit. Lalu kami bertanya bagaimana terorisme bermula di Kashmir,” kata Dr. Kaul.

NC menuntut “penyelidikan yang cepat dan adil untuk mengatasi pelanggaran ini”. “Perilaku yang tidak dapat diterima ini menunjukkan ketidakdisiplinan yang telah merembes ke dalam sistem selama lima tahun terakhir. Kurangnya akuntabilitas telah menjadikan J&K tidak punya hukum dan wewenang hanya merupakan hak istimewa untuk disalahgunakan,” kata wakil presiden NC Omar Abdullah.

Presiden Partai Demokrat Rakyat Mehbooba Mufti juga mengutuk insiden tersebut. “Dr. Sameer Kaul, seorang ahli onkologi terkenal, menderita luka setelah dianiaya oleh polisi lalu lintas di Srinagar hari ini. Hal ini menunjukkan penderitaan masyarakat Kashmir dan sikap sewenang-wenang yang mereka terima dari para pejabat yang diharapkan menjunjung tinggi supremasi hukum,” kata Mufti.

Polisi lalu lintas J&K belum bereaksi terhadap tuduhan yang dilontarkan Dr. Kaul.

Sumber