Unit distrik Mysuru dari Organisasi Pemuda Demokratik Seluruh India (AIDYO) mengadakan demonstrasi di Mysuru untuk memprotes kenaikan tarif telepon seluler yang “sewenang-wenang” dan “tidak masuk akal”.

Para pengunjuk rasa mendesak Otoritas Regulasi Telekomunikasi India (TRAI) untuk segera campur tangan dalam masalah ini dan memastikan pencabutan kenaikan baru-baru ini yang diumumkan oleh perusahaan telekomunikasi swasta di negara tersebut.

Sementara masyarakat umum bergantung pada Internet mengingat digitalisasi berbagai layanan pemerintah, para pelajar juga bergantung pada Internet untuk kelas daring dan formulir pendaftaran daring. Internet bahkan menjadi kebutuhan untuk memanfaatkan layanan medis dan layanan lainnya. Bahkan pedagang kaki lima membutuhkan Internet untuk transaksi digital, kata Sekretaris Distrik AIDYO Mysuru Suma S. dalam sebuah pernyataan pers.

Dengan semakin pentingnya Internet dalam kehidupan seseorang, data seluler pun menjadi kebutuhan bagi banyak orang.

Dalam situasi seperti ini, perusahaan telekomunikasi swasta telah “sewenang-wenang” menaikkan biaya isi ulang pulsa telepon seluler prabayar dan layanan data, kata AIDYO dalam sebuah pernyataan yang menuduh perusahaan telekomunikasi swasta “mencari setiap peluang untuk menaikkan tarif dan memaksimalkan keuntungan”.

“Sungguh mengherankan bahwa TRAI, yang diharapkan memberikan kebijakan yang adil dan transparan demi kepentingan konsumen seluler, alih-alih mengendalikan pelaku swasta, tetap menjadi penonton yang diam,” kata pernyataan itu.

AIDYO menuntut TRAI untuk segera campur tangan dalam masalah ini dan demi kepentingan konsumen, memaksa perusahaan telekomunikasi swasta untuk menarik kenaikan tarif isi ulang dan paket data yang “tidak adil”.

Ia mendesak Pemerintah Pusat untuk menghidupkan kembali perusahaan telekomunikasi sektor publik BSNL sehingga layanan komunikasi menjadi terjangkau bagi masyarakat umum.

Sumber