Menteri Persatuan Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim Bhupendra Yadav bersama Anggota Parlemen Shivamogga OLEH Raghavendra di Delhi pada 3 Juli 2024. | Sumber Foto: Pengaturan Khusus

Anggota Lok Sabha Shivamogga BY Raghavendra bertemu dengan Menteri Persatuan Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim Bhupendra Yadav di Delhi pada tanggal 3 Juli. Ia memohon kepada Menteri untuk mencabut keberatan terhadap perpanjangan sewa lahan hutan kepada Mysore Paper Mills (MPM) di Bhadravati di distrik Shivamogga, Karnataka.

Anggota DPR tersebut mengajukan surat yang menyatakan bahwa MPM, yang sewa lahan hutannya seluas 20.005,42 hektare diperbarui pada tahun 2020, tidak dapat memanen kayu pulp karena adanya keberatan dari Pemerintah Pusat. Hal ini berdampak pada perusahaan dan masyarakat yang bergantung padanya.

Tn. Raghavendra menulis bahwa lahan hutan telah disewakan kepada perusahaan tersebut sejak tahun 1980 untuk perkebunan kayu pulp.

Pabrik Kertas Mysore di Bhadravati di distrik Shivamogga Karnataka.

Pabrik Kertas Mysore di Bhadravati di distrik Shivamogga, Karnataka. | Kredit Foto: Prakash Hassan

Dalam suratnya pada tanggal 8 Maret 2001, Pemerintah India mengklarifikasi kepada pemerintah Karnataka bahwa MPM, sebagai perusahaan milik pemerintah, memenuhi syarat untuk mendapatkan lahan hutan, atau sewa, tanpa memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Pemerintah Pusat berdasarkan Undang-Undang Hutan (Konservasi) 1980.

“Berdasarkan klarifikasi tersebut, Pemerintah Negara Bagian memperbarui sewa untuk jangka waktu 40 tahun yang berlaku sejak 11 Agustus 2020, tanpa persetujuan Pemerintah India,” kata MP tersebut.

Akan tetapi, Pemerintah India menganggap perpanjangan sewa tersebut sebagai pelanggaran terhadap Undang-Undang, dan menolak menyetujui rencana pengelolaan untuk pengelolaan perkebunan kayu pulp milik perusahaan. Ia meminta Menteri Persatuan mencabut keberatan tersebut, dan mengizinkan perusahaan untuk memanen kayu pulp.

Pada tanggal 25 Juni, Menteri Kehutanan Karnataka Eshwar Khandre telah menemui Menteri Persatuan dengan permintaan untuk mencabut keberatan tersebut.

Namun, para pegiat lingkungan dan aktivis Shivamogga menentang perpanjangan sewa lahan hutan kepada MPM. Mereka menginginkan penarikan lahan hutan dari MPM.

Sumber