Gubernur Thaawarchand Gehlot menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada mantan kapten kriket India GR Vishwanath pada pertemuan Universitas Kota Bengaluru, di Bengaluru pada hari Sabtu. | Kredit Foto: K. MURALI KUMAR

Dari hampir 25 crore siswa yang mendaftar untuk pendidikan sekolah setiap tahun di negara ini, hanya 28,3% yang mendaftar untuk pendidikan tinggi dan ini merupakan penyebab keprihatinan serius, kata TG Sitharam, Ketua Dewan Pendidikan Teknis Seluruh India (AICTE).

Ia menyampaikan pidato pertemuan ketiga Universitas Kota Bengaluru (BCU) di sini pada hari Sabtu.

Meningkatkan Angka Kematian Ibu (GER)

“Setiap negara maju harus memiliki angka partisipasi kasar (APK) lebih dari 85% untuk pendidikan tinggi, namun angka ini sangat rendah di negara kita. Inilah tantangannya. Pemerintah Persatuan sekarang bertujuan untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi menjadi 50% pada tahun 2035,” katanya.

Untuk meningkatkan APK, Prof. Sitharam menekankan perlunya menambah jumlah universitas dan perguruan tinggi di Tanah Air. “Dengan 1,100 universitas dan 45,000 perguruan tinggi di seluruh negeri, kami hanya mampu melayani 4,3 crore mahasiswa pascasarjana. Jika 25 crore siswa yang mendaftar ke sekolah harus melanjutkan ke pendidikan tinggi, kita perlu menggandakan jaringan dan infrastruktur pendidikan ini. Untuk mencapai target APK 50% dalam 10 tahun ke depan, diperlukan jumlah perguruan tinggi yang banyak. Kita juga perlu memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau mahasiswa,” jelasnya.

“Kecerdasan buatan (AI) dan teknologi baru lainnya memang mengubah berbagai aspek kehidupan kita. Meskipun kemajuan-kemajuan ini menawarkan potensi yang luar biasa, kemajuan-kemajuan ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap pekerjaan, pengambilan keputusan, dan masyarakat. Seiring dengan semakin canggihnya mesin dan sistem Al, terdapat ketidakpastian mengenai keamanan kerja di sektor-sektor tertentu. Namun, daripada takut akan perubahan ini, kita harus menerimanya dan beradaptasi dengan metode baru yang berkelanjutan dan bertumbuh,” ujarnya kepada para mahasiswa. Prof Sitharam juga berbicara tentang perlunya kursus interdisipliner.

Gubernur Thaawarchand Gehlot, Menteri Pendidikan Tinggi MC Sudhakar, dan Wakil Rektor universitas Lingaraja Gandhi termasuk di antara mereka yang hadir.

Sebanyak 35.912 mahasiswa meraih berbagai gelar. Dari jumlah tersebut, 20.258 adalah kandidat perempuan dan 15.654 kandidat laki-laki. Dari sembilan peringkat teratas, delapan di antaranya diraih oleh perempuan.

Gelar doktor kehormatan

Universitas menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada mantan kapten kriket India GR Vishwanath dan pendidik MR Jayaram atas prestasi di bidangnya masing-masing.

Sumber