Foto file menara dan kabel transmisi listrik di Pavagada di Karnataka. Penggunaan sumber energi terbarukan dan tak terbarukan secara strategis membantu negara ini memenuhi permintaan energi yang lebih tinggi selama bulan-bulan puncak musim panas pada tahun 2024. | Kredit Foto: BHAGYA PRAKASH K

Karnataka mencatat puncak permintaan listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 17.220 Megawatt (MW) pada 17 Februari tahun ini. Selanjutnya, konsumsi energi tertinggi di Negara Bagian tersebut — 332 Juta Unit (MU) — tercatat pada tanggal 5 April, ungkap Menteri Energi KJ George pada tanggal 10 Juni.

Menjelaskan bagaimana Karnataka melindungi diri dari krisis listrik nasional, Bapak George mengatakan bahwa penggunaan strategis sumber energi terbarukan dan tidak terbarukan membantu negara bagian tersebut memenuhi permintaan energi yang lebih tinggi selama bulan-bulan puncak musim panas. Konsumsi listrik melonjak antara bulan Maret dan Mei karena suhu tinggi.

Menyusul kekurangan listrik pada tahun 2023, Departemen Energi telah membuat perjanjian pertukaran listrik dengan negara bagian lain.

“Negara bagian telah bertukar listrik dengan Uttar Pradesh selama jam-jam sebelum dan sesudah matahari terbit hingga tingkat 300MW hingga 600MW dari Oktober 2023 hingga Mei 2024. Listrik ini akan dikembalikan ke Uttar Pradesh mulai 16 Juni hingga 30 September,” kata Menteri.

“Pengaturan serupa dibuat dengan Punjab untuk kuantum listrik 24 jam (RTC) sebesar 500MW dari November 2023 hingga Mei 2024. Hal yang sama akan dikembalikan mulai 16 Juni – 30 September,” tambahnya.

Sumber