Partai BJP Benggala Barat pada hari Senin mengecam keras Kepala Menteri Mamata Banerjee dan partai berkuasa Kongres Trinamool atas dugaan persidangan publik dan insiden kekerasan massa terhadap seorang wanita, yang melibatkan seorang yang diduga ajudan MLA Trinamool.

Pemimpin BJP Agnimitra Paul mengecam Kongres Trinamool, dengan bertanya, “Apakah Mamata Banerjee dan MLA-nya Hamidur Rahman mencoba mengubah Benggala menjadi 'negara Islam' dan menerapkan 'Hukum Syariah'?”

Sebuah video muncul pada hari Minggu, yang konon menunjukkan seorang wanita dan seorang pria dipukuli di daerah Chopra di distrik Uttar Dinajpur. BJP dan CPI(M) menuduh keduanya dipukuli oleh pekerja Trinamool.

Hamidur Rahaman, MLA Chopra, mendukung kekerasan massa, menyebut wanita yang dipukuli sebagai “binatang jahat” dan mengatakan bahwa aktivitasnya “tidak sosial.”

Paul meminta tuntutan seberat-beratnya diajukan terhadap terdakwa utama, Tezmul Islam alias JCB, yang dekat dengan TMC MLA Hamidur Rahaman. Dia juga mengecam Mamata Banerjee dan menuntut pernyataannya tentang kekejaman terhadap perempuan.

BJP juga menyerukan pengunduran diri Mamata Banerjee karena adanya “kemunduran parah” dalam hukum dan ketertiban negara.

Juru bicara nasional BJP Gaurav Bhatia, menyoroti insiden pencambukan itu, mengatakan, “Sangat disayangkan dia tidak berbicara sepatah kata pun tentang ini. Sebagai seorang perempuan dan kepala menteri, dia seharusnya menjadi orang pertama yang mengecam insiden ini.”

Para anggota parlemen perempuan dari partai saffron di Benggala Barat menggelar unjuk rasa di gedung DPR pada hari Senin terkait masalah tersebut.

Sementara itu, Gubernur Benggala Barat CV Ananda Bose meminta laporan dari Kepala Menteri terkait insiden tersebut.

Pejabat Raj Bhavan mengatakan kepada kantor berita PTI bahwa Gubernur terkejut dengan kejadian tersebut. “Dia mengutuk insiden tersebut dan meminta laporan segera dari CM Banerjee,” kata seorang pejabat.

Polisi mendaftarkan kasus tersebut pada hari Minggu setelah video insiden yang terjadi pada hari Jumat menjadi viral di media sosial.

Terdakwa, Tezmul alias JCB, ditangkap kemudian.

Diterbitkan di:

1 Juli 2024

Sumber