Departemen Kesehatan Kerala berencana untuk mengeluarkan pedoman khusus untuk penanganan infeksi dengan latar belakang kematian ini. (gambar untuk representasi) | Kredit Foto: AFP

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Feroke, yang telah menjalani perawatan untuk meningoensefalitis amuba primer di sebuah rumah sakit swasta di kota Kozhikode di Kerala, meninggal pada malam 4 Juli.

Ini adalah kematian ketiga akibat infeksi langka dan fatal dalam dua bulan terakhir di Kerala.

Mandi di kolam

Menurut sumber, EP Mridul, putra EP Ajith Prasad dan Jyothi, adalah siswa Kelas VII Sekolah Menengah Atas Farook. Ia pertama kali dibawa ke rumah sakit pemerintah di Feroke setelah mengeluh sakit kepala dan muntah bulan lalu. Sebelumnya, Mridul mandi di kolam setempat dekat Farook College.

Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pemerintah Medical College, Kozhikode, dan kemudian ke rumah sakit swasta. Mridul telah berada dalam kondisi kritis sejak 24 Juni.

V. Dakshina, 13 tahun, dari Kannur meninggal karena infeksi serupa di sebuah rumah sakit swasta di Kozhikode pada tanggal 12 Juni. Fadva, 5 tahun, dari Munniyur di Malappuram, meninggal di Rumah Sakit Pemerintah Medical College, Kozhikode, pada tanggal 20 Mei.

Departemen Kesehatan Kerala berencana untuk mengeluarkan pedoman khusus untuk penanganan infeksi dengan latar belakang kematian ini.

Gejala penyakit

Infeksi ini disebabkan oleh Naegleria fowleri, yang juga disebut 'amoeba pemakan otak', yang hidup di air hangat yang segar, seperti danau dan sungai. Amoeba ini menginfeksi orang ketika masuk ke dalam tubuh melalui hidung. Amoeba ini bergerak ke otak dari hidung, lalu merusak jaringan otak dan menyebabkan pembengkakan. Gejalanya meliputi sakit kepala, demam, mual, muntah, perubahan status mental, dan kejang.

Departemen Kesehatan telah menyarankan anak-anak yang mengalami infeksi telinga untuk tidak mandi di kolam atau di air yang tergenang. Telah diberikan arahan untuk secara teratur mengklorinasi air di kolam renang dan taman bermain air.

Sumber