Buku anumerta karya Victoria Amelina, penulis Ukraina yang tewas tahun lalu dalam serangan rudal Rusia, akan diterbitkan pada bulan Februari saat peringatan tiga tahun perang. “Looking at Women Looking at War: A War and Justice Diary,” yang diambil dari wawancara Amelina dengan 11 wanita yang telah mendokumentasikan kejahatan perang sejak invasi Rusia, belum selesai.

Suaminya, Oleksandr Amelin, termasuk di antara mereka yang membantu mengedit dan menyelesaikan buku tersebut, yang akan menyertakan kata pengantar dari Margaret Atwood.

“Sebuah bukti kuat akan keberanian dan tekad para wanita dalam perang, buku ini menelusuri jejak para jurnalis, penulis, pembela hak asasi manusia, pengacara, dan relawan wanita yang mendokumentasikan kejahatan perang di Ukraina saat perang masih berlangsung,” menurut St. Martin's Press, yang mengumumkan proyek tersebut pada hari Senin, tepat setahun sejak kematian Amelina. “Buku ini juga merupakan jurnal perang pribadi yang mencatat transformasi penulis dari novelis dan ibu menjadi peneliti kejahatan perang.”

Amelina yang berusia 37 tahun adalah penulis dua novel dan satu buku anak-anak. Ia melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang dibebaskan dari Rusia dan mencatat kesaksian para penyintas. Pada saat Amelina meninggal, Universitas Columbia telah memberinya izin tinggal di Paris yang memungkinkannya untuk mengerjakan bukunya.

Baca juga: | Arundhati Roy memenangkan penghargaan PEN Pinter karena 'mendefinisikan kebenaran nyata dalam masyarakat'

Subjek wawancaranya termasuk Oleksandra Matviichuk, pengacara hak asasi manusia dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2022. Amelina adalah anggota PEN International, organisasi sastra dan kebebasan berekspresi.

“Buku ini adalah suara Ukraina yang berjuang demi kebebasan dan masa depannya,” kata Tetyana Teren, direktur eksekutif PEN Ukraina, dalam sebuah pernyataan. “Buku ini adalah suara seorang penulis yang, di masa tersulit bagi negaranya, memilih peran sebagai saksi mata tentang kejahatan perang Rusia dan mencari hukuman bagi para pelaku.”



Sumber