Kepala Menteri N. Chandrababu Naidu telah mengarahkan para pejabat untuk menyusun rencana pelaksanaan skema kesejahteraan perempuan dan anak dengan pendekatan berorientasi hasil.

Pada pertemuan tinjauan tentang Kesejahteraan Perempuan dan Anak pada hari Jumat, Bapak Naidu menetapkan target bahwa hasil tersebut harus dicapai dalam waktu satu tahun.

Dia menanyakan tentang status skema 'Balamritam', 'Amrita Hastm', 'Gorumuddha', 'Bala Sanjeevani, dll. yang diperkenalkan oleh pemerintahan TDP pada tahun 2014.

Para pejabat memberitahunya bahwa total 55.607 pusat Anganwadi beroperasi di negara bagian tersebut. Dari jumlah tersebut, 48.770 merupakan pusat utama dan 6.837 sisanya merupakan pusat mini. Sekitar 8.311 pusat beroperasi di wilayah suku, katanya.

Ketika TDP berkuasa dari tahun 2014-19, ia telah menetapkan target membangun 12.496 pusat selama masa jabatannya, dan pekerjaan telah dimulai. Pada tahun 2019, sekitar 6.119 pusat pembangunan telah selesai dan 2.800 pusat lainnya dalam berbagai tahap pembangunan.

Namun, selama lima tahun terakhir, tidak ada fokus pada pembangunan pusat-pusat Anganwadi. Pemerintah YSRCP sebelumnya telah menyetujui 2.048 pusat Anganwadi baru tetapi hanya menyelesaikan 18 pusat. Selain itu, tidak ada kemajuan dalam peningkatan pusat-pusat tersebut. Sebanyak 14.597 pusat tidak memiliki toilet dan tidak ada pasokan listrik ke 8.455 pusat, kata para pejabat.

Menanggapi hal tersebut, Tn. Naidu meminta mereka untuk memanfaatkan dana pemerintah pusat dan negara bagian sebaik-baiknya untuk membangun infrastruktur di pusat-pusat Anganwadi. Ia juga ingin mereka membuka sebanyak mungkin asrama wanita di negara bagian tersebut.

Kepala Menteri meminta para pejabat untuk mengemukakan ide-ide inovatif yang membantu mencapai hasil terbaik. Implementasi skema saja tidak akan cukup, tetapi target harus dicapai dalam setahun. Perombakan total departemen diperlukan, tambahnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Anak Gummadi Sandhya Rani dan sejumlah pejabat turut hadir.

Sumber