Ladang-ladang dengan tanaman yang berdiri terendam di desa Kollur. | Kredit Foto: PENGATURAN KHUSUS

Sekitar 100 hektar lahan dengan tanaman berdiri terendam pada hari Sabtu setelah Krishna Bhagya Jala Nigam Limited (KBJNL) meningkatkan aliran keluar dari waduk Basava Sagar di Narayanpur di taluk Hunsagi di distrik Yadgir.

Tanaman seperti padi, kapas, dan cabai merah rusak dan pompa yang dipasang untuk mengambil air dari sungai juga terendam.

Ladang dengan tanaman berdiri terendam di desa Kollur.

Ladang-ladang dengan tanaman yang berdiri terendam di desa Kollur. | Kredit Foto: PENGATURAN KHUSUS

Umakanth Halle, tahsildar dari Shahapur, mengatakan Hindu Tingkat kerusakan tanaman akan diketahui kemudian. “Survei akan dilakukan setelah air surut,” imbuhnya.

Menurut informasi resmi, laju aliran keluar dari waduk sekitar 3 lakh cusecs dan laju aliran masuk juga sekitar 3 lakh. Penyimpanan air saat ini adalah 490,37 m3 terhadap FRL sebesar 492,25 m3.

“Kapas dan cabai merah akan lebih rusak dibandingkan dengan padi. ​​Tidak ada kemungkinan untuk segera pulih dari banjir. Jika ini terus berlanjut selama beberapa hari, kapas akan rusak total,” kata Shivareddy Patil, seorang petani muda.

Konektivitas jalan antara Shahapur dan Raichur terputus selama beberapa jam setelah jembatan dekat desa Kollur di kecamatan Shahapur terendam. Polisi telah memasang barikade di titik masuk dan keluar untuk menghentikan lalu lintas di jembatan tersebut.

Pemerintah daerah telah memperingatkan warga di bantaran sungai dan meminta mereka untuk tidak mendekati sungai. “Para penggembala, petani, dan nelayan tidak boleh masuk ke sungai,” kata Tn. Halle.

Sumber