India telah memulai penyelidikan antidumping terhadap impor serat kaca dari China, Thailand, dan Bahrain menyusul adanya keluhan dari pemain domestik.

Bea masuk tersebut bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari impor yang murah.

Badan Investigasi Kementerian Perdagangan, Direktorat Jenderal Penanganan Perdagangan (DJPTR) sedang menyelidiki dugaan dumping serat kaca dan barang-barangnya yang berasal atau diekspor dari negara-negara tersebut.

Serat kaca atau fiber glass adalah plastik bertulang yang kuat, ringan, fleksibel, dan dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk yang rumit. Serat kaca memiliki banyak kegunaan dalam industri dan rumah tangga.

Owens-Corning (India) telah mengajukan permohonan untuk memulai penyelidikan antidumping atas impor.

Penawaran meriah

Pemohon menduga adanya kerugian material yang dialami industri dalam negeri akibat dugaan impor dumping dan telah meminta pengenaan bea antidumping.

“Berdasarkan permohonan tertulis yang beralasan yang diajukan oleh pemohon dan telah mencapai kepuasan berdasarkan bukti prima facie yang diajukan oleh pemohon mengenai dumping produk tersebut, maka Otoritas dengan ini memulai penyelidikan antidumping,” kata DGTR dalam sebuah pemberitahuan.

Jika terbukti dumping tersebut telah menyebabkan kerugian material bagi pelaku usaha dalam negeri, DGTR akan merekomendasikan pengenaan bea masuk antidumping atas impor tersebut. Kementerian Keuangan mengambil keputusan akhir untuk mengenakan bea masuk.

Penyelidikan anti-dumping dilakukan oleh negara-negara untuk menentukan apakah industri dalam negeri dirugikan karena lonjakan impor murah.

Sebagai tindakan balasan, mereka mengenakan bea masuk ini berdasarkan aturan multilateral Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang berpusat di Jenewa. Bea masuk ini bertujuan untuk memastikan praktik perdagangan yang adil dan menciptakan persaingan yang setara bagi produsen dalam negeri dan produsen serta eksportir asing.

India telah mengenakan bea antidumping pada beberapa produk untuk mengatasi impor murah dari berbagai negara, termasuk China.

Sumber