Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua untuk menggantikan mendiang Presiden garis keras Ebrahim Raisi, kata seorang pejabat pada hari Sabtu, setelah pemungutan suara awal menunjukkan bahwa kandidat teratas tidak mendapatkan kemenangan langsung.

Pemilu Jumat mendatang akan mempertemukan kandidat reformis Masoud Pezeshkian melawan mantan perunding nuklir garis keras Saeed Jalili.

Mohsen Eslami, juru bicara pemilu, mengumumkan hasilnya dalam konferensi pers yang disiarkan oleh televisi pemerintah Iran. Ia mengatakan dari 24,5 juta suara yang diberikan, Pezeshkian mendapat 10,4 juta, sedangkan Jalili mendapat 9,4 juta.

Ketua Parlemen Mohammad Bagher Qalibaf mendapat 3,3 juta. Ulama Syiah Mostafa Pourmohammadi memperoleh lebih dari 206.000 suara.

Raisi, anak didik Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang berusia 63 tahun, tewas dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.



Sumber