Jamaah haji Muslim Kashmir menyapa kerabat mereka sebelum berangkat menunaikan ibadah haji di Mekah, di Srinagar. Sebanyak 7.008 jamaah menunaikan ibadah haji dari J&K tahun ini. Berkas | Kredit Foto: Nissar Ahmad

Konferensi Nasional (NC) pada tanggal 23 Juni keberatan dengan langkah pemerintahan Letnan Gubernur J&K yang mengubah protokol dan mengirimkan petugas setingkat Wakil Komisaris untuk menerima jamaah haji di bandara Srinagar di J&K tahun ini.

Juru bicara NC mengatakan ada preseden bahwa kepala negara, khususnya Ketua Menteri, bersama para menterinya, selalu menyambut jemaah haji gelombang pertama di bandara Srinagar dan menyapa mereka sekembalinya mereka.

“Sangat berbeda dengan praktik ini, para birokrat berpangkat rendahlah yang menerima rombongan jemaah haji pertama di Bandara Internasional Sheikh-ul-Alam Srinagar kemarin. [June 22],” kata juru bicara NC.

Baca juga: Tanpa Pendamping di Mekkah: Jamaah Wanita Mengenang Perjalanan yang Memuaskan

Jamaah haji gelombang pertama tiba di Srinagar pada 22 Juni dan diterima oleh Wakil Komisioner, Budgam, Akshay Labroo dan Inspektur Senior Polisi (SSP), Budgam, Nikhal Borkar.

“Perubahan ini tidak hanya mewakili perubahan protokol di negara mayoritas Muslim tetapi juga sangat melukai sentimen banyak orang,” kata juru bicara tersebut.

Sebanyak 7.008 jamaah menunaikan ibadah haji dari J&K tahun ini. Sepuluh jamaah haji kehilangan nyawa karena gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi selama ibadah haji di Arab Saudi. Setidaknya 37 wanita menunaikan ibadah haji tanpa mahram pendamping laki-laki.

Sumber