Tata Institute of Social Sciences (TISS) di Mumbai. Arsip | Kredit Foto: The Hindu

Alumni Studi Wanita (AWS), Tata Institute of Social Sciences (TISS), pada hari Kamis menyatakan ketidakpuasan mereka dengan sikap administrasi TISS tentang pemutusan hubungan kerja fakultas dan menuntut untuk mengembalikan semua fakultas kontrak dan staf non-pengajar di bawah Rencana ke-12 UGC, menormalkan ketentuan ketenagakerjaan setara dengan karyawan tetap dalam daftar gaji UGC.

Pernyataan TISS tentang penarikan pemutusan hubungan kerja massal dosen yang dirilis pada 30 Juni menuai kritik karena gagal mengatasi akar permasalahan dan kurang transparan dalam hal regulasi ketenagakerjaan staf kontrak.

Mendesak jadwal resmi dan perencanaan jangka panjang untuk regularisasi Tata Education Trust TET dan UGC, AWS mengatakan bahwa situasi Pusat Studi Wanita Lanjutan (ACWS) di TISS mencerminkan perubahan pengaturan ketenagakerjaan dalam lingkungan universitas dan meningkatnya privatisasi pendidikan tinggi.

AWS juga menyoroti ketidaktransparan administrasi terkait status masa jabatan anggota fakultas dan karyawan non-pengajar yang dipekerjakan berdasarkan Rencana ke-12 UGC, yang mencakup tiga anggota pengajar dan satu anggota non-pengajar di ACWS di TISS, Mumbai.

“Pusat WS menyelenggarakan program MA dan PhD dan ada banyak mahasiswa PhD dan MA, di bawah fakultas, yang sangat cemas dengan perkembangan terkini. Angkatan MA tahun pertama akan dimulai dalam seminggu dan belum ada arahan tentang siapa yang akan mengajar dalam skenario terkini,” sebut AWS.

Sumber