Pihak berwenang telah mengenakan denda sebesar ₹59,46 crore hingga 31 Maret tahun ini dengan bantuan kamera berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang dipasang di seluruh Kerala untuk mendeteksi pelanggaran peraturan lalu lintas, sementara pemerintah sejauh ini hanya menghabiskan ₹9,40 crore pada instalasi mereka.

Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah yang berhasil dikumpulkan. Hal ini diungkapkan Komisioner Transportasi menanggapi permohonan Hak atas Informasi (RTI) yang diajukan aktivis RTI Raju Vazhakkala.

Menariknya, Pengadilan Tinggi Kerala tahun lalu mengizinkan pemerintah membayar ₹11,79 crore kepada Keltron sebagai bagian pertama dari kontrak pengadaan 726 kamera berkemampuan AI. Hal ini diikuti dengan arahan lain dari Bangku Divisi bulan lalu untuk membayar cicilan kedua dari jumlah yang harus dibayar untuk biaya pemasangan dan pengoperasian kamera pada atau sebelum tanggal 11 Juni.

Pembayaran awalnya terhenti menyusul kasus yang diajukan oleh Pemimpin Oposisi VD Satheesan dan pemimpin Kongres Ramesh Chennithala yang menuduh adanya korupsi dalam proyek kamera AI, dan menuntut penyelidikan yang diawasi oleh Pengadilan Tinggi.

Memasang 675 kamera AI lengkap dengan unit pemrosesan lapangan, unit tenaga surya, perangkat lunak, dan kontrak pemeliharaan tahunan lima tahun selama lima tahun pada akhirnya akan merugikan pemerintah sebesar ₹85,25 crore. Setiap kamera berharga di kisaran ₹10,81 lakh hingga ₹11,16 lakh.

Distrik Thiruvananthapuram menduduki puncak daftar denda dengan ₹7,19 crore diikuti oleh Malappuram dengan ₹6,34 crore, Kozhikode ₹5,69 crore, Ernakulam ₹5,26 crore, Thrissur ₹4,95 crore, Kollam ₹4,78 crore, Kannur ₹4,01 crore, Pathanamthitta ₹3,49 crore , Palakkad ₹3,43 crore, Alappuzha ₹3,40 crore, Kottayam ₹3,25 crore, Kasaragod ₹3,07 crore, Idukki ₹2,34 crore, dan Wayanad ₹2,19 crore.

Menariknya, tidak ada informasi tersedia mengenai jumlah yang dikeluarkan untuk pemeliharaan hingga Maret tahun ini. Dari 675 kamera AI yang dipasang, 668 kamera masih beroperasi. Dari jumlah tersebut 82 berada di Thiruvananthapuram, masing-masing 60 di Ernakulam dan Kozhikode, 50 di Kollam, 48 di Malappuram, 47 di Kannur, masing-masing 45 di Thrissur dan Kasaragod, masing-masing 43 di Pathanamthitta dan Palakkad, 42 di Kottayam, 40 di Alappuzha, 37 di Idukki, dan 26 di Wayanad.

Masalah konektivitas, rusaknya kamera akibat kecelakaan lalu lintas, perbaikan jalan yang sedang berlangsung, bencana alam, aktivitas elemen anti-sosial, dan operasi kota pintar merupakan beberapa alasan yang menyebabkan kamera tidak berfungsi.

Sumber