Tanah longsor dahsyat yang menewaskan lebih dari 150 orang dan menyebabkan sekitar 200 orang hilang di distrik Wayanad, Kerala, juga meninggalkan bekas luka seumur hidup bagi para penyintas.

Banyak korban yang mengalami trauma menceritakan momen-momen mengerikan yang terjadi pada dini hari tanggal 30 Juli.

Di Chooralmala, sebuah keluarga yang baru saja pindah ke rumah saudara mereka karena takut banjir telah kehilangan tiga anggota, termasuk seorang anak berusia dua tahun. Delapan anggotanya masih hilang.

Menurut Prabosh, salah satu anggota keluarga, jumlah batu yang terkumpul di sungai melebihi jumlah biasanya beberapa hari sebelum tanah longsor.

Pranjeesh, seorang korban selamat dari Mundakkai, mengatakan kepada PTI bahwa ia mendengar suara keras dan tanah longsor terjadi empat kali.

“Sekitar pukul 12.40 dini hari, tanah longsor terjadi. Kami mendengar suara yang sangat keras. Tiga anggota keluarga saya hilang dalam tanah longsor yang melewati tepat di depan rumah saya. Sekarang, kami berada di tempat pengungsian dan aman. Kami berjumlah delapan orang. Kakak perempuan ibu saya dan keluarganya tertinggal,” katanya.

Prasanna, penyintas lain dari Chooralmala, mengatakan bahwa dia menyaksikan saudara perempuannya dan keluarganya tersapu oleh air berlumpur.

“Saya hanya bisa menolong ayah saya. Saya menggendongnya dan berlari ke hutan. Saya tidak bisa menolong saudara perempuan saya. Saya tidak bisa menyelamatkannya. Dua anak berlari keluar dan hanyut. Saya mendengar mereka berteriak. Rumah kami hanyut,” katanya, seperti dilaporkan PTI.

Anak-anak yang menyaksikan peristiwa dahsyat itu tidak dapat tidur, dihantui oleh pengalaman traumatis. Mereka terbangun di tengah malam, takut tanah longsor akan terulang kembali, tambah Prasanna.

Padmavathi, yang berusia 80-an dan kehilangan menantunya, berkata: “Ia meninggalkan saya sendirian. Siapa yang akan mengurus saya sekarang? Saya sendirian.”

“Operasi penyelamatan di Wayanad terus berlanjut dengan penuh semangat. Wilayah kami belum pernah mengalami pemandangan yang begitu menyakitkan sebelumnya,” kata Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan.

Vijayan menggambarkan situasi di daerah Mundakkai dan Chooralmala di distrik tersebut sebagai bencana yang menghancurkan. “Kedua daerah ini telah hancur total,” katanya.

Sumber