Pengadilan Norwegia telah menyatakan seorang pria bersalah atas serangan bersenjata mematikan di sebuah bar gay di Oslo pada tahun 2022. Penembakan itu terjadi selama perayaan tahunan Pride di kota itu.

Zanier Matapour menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya setelah melepaskan tembakan ke kerumunan di luar London Pub, bar gay populer di ibu kota Norwegia.

Putusan 'sedikit melegakan' — kepala dukungan korban

Pengadilan Distrik Oslo mengatakan Matapour melepaskan 10 peluru dengan senapan mesin dan delapan tembakan dengan pistol ke arah kerumunan.

“Ini melegakan,” kata kepala kelompok pendukung bagi para penyintas dan keluarga korban, Espen Evjenth, kepada penyiar publik NRK. “Putusan ini merupakan langkah penting untuk membangun pemahaman bersama di masyarakat kita tentang apa yang terjadi.”

Matapour telah bersumpah setia kepada “Negara Islam” — jaksa

Matapour, yang lahir di Iran dan berimigrasi ke Norwegia saat masih anak-anak, telah bersumpah setia kepada apa yang disebut Negara Islam (IS), kata jaksa.

Selama jalannya persidangan, baik jaksa maupun pembela sepakat Matapour telah melepaskan tembakan ke arah kerumunan dan tidak dapat disangkal bahwa serangan itu bermotif terorisme.

Namun, pengacara Matapour, Marius Dietrichson, meminta pembebasannya, dengan mengatakan kliennya telah diprovokasi untuk melakukan serangan oleh agen intelijen Denmark yang menyamar sebagai anggota tingkat tinggi kelompok teror IS.

Penembakan itu menggemparkan Norwegia, yang memiliki tingkat kejahatan relatif rendah tetapi telah mengalami apa yang disebut serangan serigala tunggal dalam beberapa dekade terakhir, termasuk salah satu penembakan massal terburuk di Eropa di tangan seorang ekstremis sayap kanan pada tahun 2011.



Sumber