Para wanita suku membawa obor dan berunjuk rasa menuntut fasilitas dasar, di daerah Ananthagiri, distrik ASR pada Selasa malam.

Para wanita dari dusun suku Buriga dan China Konela di daerah Ananthagiri di distrik ASR melakukan pawai obor sepanjang 2 km pada Selasa malam untuk menuntut penyediaan listrik, air minum, dan fasilitas dasar lainnya. Mereka memohon kepada Petugas Proyek ITDA untuk berkemah selama satu malam di dusun mereka.

Kedua dusun itu berpenduduk 210 jiwa, milik suku Kondhu. Warga suku itu sudah kehabisan akal, ketika seekor harimau masuk ke dusun mereka tahun lalu. Kucing besar itu telah membunuh ternak milik tiga keluarga. Mereka biasa membawa obor, ketika mereka harus keluar di kegelapan dalam keadaan darurat.

Keluarga suku yang terdampak menduga bahwa pejabat Departemen Kehutanan belum membayar ganti rugi atas ternak tersebut, sejauh ini. Belum lama ini, Eswar Rao dari desa Rayapadu, yang tidak memiliki listrik, digigit ular, saat ia sedang tertidur lelap di dipan. Ia meninggal di rumah sakit kemudian.

Penduduk desa suku Buriga dan China Konela bergantung pada air yang diambil dari sungai karena tidak adanya pasokan air minum yang terlindungi. Otoritas Penyediaan Air Pedesaan (RWS) telah menyediakan sumur bor tetapi mereka tidak membenarkan alasan tidak adanya pasokan listrik. Mereka juga meminta agar CMD EPDCL juga berkemah di dusun mereka selama satu malam untuk mengetahui kesengsaraan mereka.

Para wanita tersebut memutuskan untuk melakukan protes ke Kantor Walikota, jika pihak berwenang terkait gagal mengambil tindakan untuk menyelesaikan keluhan mereka.

Protes tersebut dipimpin oleh G. Ramulamma, Konaparti Kotthamma dan Somala Appalaraju dan Simhachalam.

Sumber