Pejabat bea cukai telah memperluas penyelidikan terhadap jaringan penyelundupan emas besar-besaran, yang melibatkan 267 kg emas senilai Rs 167 crore. Seorang pejabat senior Otoritas Bandara India (AAI) kini tengah diselidiki terkait kasus tersebut.

Pada tanggal 29 Juni, petugas dari Unit Intelijen Udara Chennai, yang bertindak berdasarkan informasi intelijen khusus, menangkap seorang eksekutif penjualan dari bengkel Airbus yang terletak di area transit/keberangkatan. Selama penggeledahan, petugas menemukan tiga bundel emas berbentuk pasta yang disembunyikan di dalam dubur eksekutif penjualan tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mohammed Sabir Ali.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, para pejabat menemukan bahwa Sabir Ali dan tujuh orang lainnya telah direkrut oleh sindikat Sri Lanka. Sindikat tersebut telah menggelapkan uang hawala untuk menyewa Airhub di area keberangkatan internasional Bandara Internasional Anna dengan menandatangani kontrak dengan Vidvedaa PRG.

Operasi penyelundupan tersebut melibatkan pengiriman emas dalam bentuk pasta, yang dikirim ke toko atau toilet di area keberangkatan oleh penumpang transit. Emas tersebut kemudian disembunyikan di dalam dubur dan diselundupkan keluar bandara.

Para pejabat mengungkapkan bahwa 267 kg emas, senilai Rs 167 crore, diselundupkan dengan cara ini selama dua bulan.

Sebagian laporan investigasi yang diperoleh India Today menunjukkan bahwa Sabir Ali dihubungi oleh Kumar R, seorang warga negara Sri Lanka yang mengusulkan pembukaan toko di area transit bandara dan mengatur keuangannya.

Airhub dibuka pada tanggal 22 Februari 2024, dengan pembayaran di muka sebesar Rs 77,44 lakh, di mana Rs 30 lakh dibayarkan kepada Vidvedaa PRG melalui rekening Sabir Ali dan Xavier DSouza. Sisanya dibayarkan oleh Kumar R melalui beberapa rekening.

Sabir Ali dilaporkan mengakui bahwa direktur pelaksana Vidvedaa PRG, Prithvi (yang telah mengundurkan diri), memengaruhi pejabat AAI untuk mendirikan Airhub dengan tujuan tunggal penyelundupan emas.

Berdasarkan pengakuan Sabir Ali, petugas bea cukai melakukan penggerebekan di kediaman pejabat tinggi AAI dan Prithvi.

Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan.

Diterbitkan di:

2 Juli 2024

Sumber