Kongres pada hari Sabtu menuduh bahwa pemerintahan yang dipimpin Narendra Modi tidak mengizinkan debat parlemen mengenai Tes Kelayakan Nasional sekaligus Masuk (NEET) untuk penerimaan mahasiswa kedokteran sarjana karena hal itu akan “mengekspos” Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa. ) hubungan dengan mereka yang terlibat dalam dugaan penipuan kebocoran kertas NEET.

Pada konferensi pers, ketua Kongres Gujarat dan anggota Rajya Sabha Shaktisinh Gohil mengklaim bahwa salah satu tersangka utama, Arif Vohra, yang kini telah ditangkap oleh Biro Investigasi Pusat (CBI), adalah pengurus BJP.

Sekolah yang diawasi

Pak Gohil juga mempertanyakan mengapa Badan Pengujian Nasional (NTA) yang menyelenggarakan ujian memilih sekolah Jay Jalaram (Gujarati) di Godhra sebagai pusat ujian, padahal Pengadilan Tinggi Gujarat sebelumnya telah menjatuhkan denda sebesar ₹ 35 lakh pada organisasi yang menjalankan sekolah-sekolah ini.

Pemimpin Kongres, mengutip pernyataan tertulis dari wakil pengawas polisi (DSP) yang diserahkan ke Pengadilan Sesi, mengatakan bahwa siswa dari Maharashtra, Odisha dan Bihar telah diminta untuk menulis ujian NEET di sebuah pusat yang berlokasi di sekolah Jay Jalaram.

“Jika Anda membuka Google sedikit, Anda akan menemukan Jai Jalaram Education Trust di antara mereka yang menyumbang ke BJP. Saya sendiri sudah menemukannya,” kata Pak Gohil.

“Apakah ada orang bijak yang akan memberikan tempat ujian untuk… ujian seperti NEET kepada orang seperti itu? Terutama jika menyangkut dokter yang akan menangani kehidupan rakyat di negara ini,” tambah pemimpin Kongres tersebut.

Sumber