Anggota Parlemen BJP Daggubati Purandeswari dan Ketua Dewan Tembakau Ch. Yashwanth Kumar bersama Menteri Persatuan Industri dan Perdagangan Piyush Goyal selama kunjungan terakhir mereka ke New Delhi. | Kredit Foto: Special Arrangement

Menteri Perdagangan dan Industri Piyush Goyal telah menerima permintaan petani tembakau dari Andhra Pradesh untuk menjual kelebihan hasil panen mereka tanpa penalti untuk tahun panen 2023-24.

Meskipun Dewan Tembakau telah mengizinkan petani untuk menanam 142 juta kg (MKG) tembakau FCV untuk tahun panen, para petani telah menghasilkan lebih dari 206 MKG. “Oleh karena itu, mereka menghadapi masalah saat melelang kelebihan tembakau,” kata Yashwanth Kumar Chidipothu, Ketua Dewan Tembakau, Hindu.

Denda atas kelebihan hasil produksi akan sebesar 5% per kg ditambah ₹1.

Mengungkapkan keputusan Menteri Persatuan untuk kepentingan para petani selama pertemuan para pemangku kepentingan yang diadakan baru-baru ini, Tn. Yashwanth Kumar mengatakan Anggota Parlemen BJP dari Rajahmundry Daggubati Purandeswari membantu para petani mendapatkan persetujuan ini.

Tn. Yashwanth mengatakan otorisasi penjualan tembakau berlebih dan pengecualian denda berlaku bagi petani di Andhra Pradesh, dan bukan Karnataka.

Ia mengatakan bahwa petani di Karnataka telah memperoleh manfaat dua kali, sedangkan petani di AP hanya memperoleh kesempatan terkait izin menjual kelebihan tembakau satu kali saja.

Menteri Persatuan juga telah menerima usulan penambahan jumlah pegawai di Dewan Tembakau dari 248 menjadi 419, katanya.

Tn. Yashwanth Kumar juga mengatakan bahwa Pemerintah Pusat juga menerima subsidi bunga 3% atas pinjaman yang diambil oleh para petani untuk merenovasi atau memperbaiki lumbung yang ada. Subsidi tersebut akan dilaksanakan melalui Dana Infrastruktur Pertanian, imbuhnya. Ia mengatakan para petani memanfaatkan pinjaman dengan bunga 9% dari bank.

Masa berlaku pendaftaran sebagai petani tembakau juga akan diperpanjang dari yang berlaku saat ini satu tahun menjadi tiga tahun, dan mereka juga akan diizinkan mendaftar melalui prosedur daring, kata Bapak Yashwanth Kumar.

Ia mengatakan Menteri Perindustrian memerintahkan pejabat Pusat Penelitian Tembakau (Pusat Penelitian Tembakau) untuk mencari alternatif pengganti kalium sulfat (SOP) yang akan digunakan dalam penanaman tembakau. Menteri juga menginstruksikan Puslitbang Tembakau untuk melakukan penelitian tentang teknik mekanisasi pertanian guna mengurangi beban tenaga kerja.

Sumber