Setidaknya 12 rumah dan beberapa kendaraan dibakar oleh orang tak dikenal setelah sebuah berhala ditemukan dirusak di sebuah kuil di daerah Ranirbazar di Tripura Barat, kata polisi pada Senin (26 Agustus 2024).

Perintah pelarangan berdasarkan Pasal 163 BNSS diberlakukan di wilayah Jirania, tempat Ranirbazar berada. Pengerahan pasukan keamanan yang ketat juga telah dilakukan di wilayah tersebut untuk meredakan ketegangan.

“Sekitar 12 rumah tinggal dibakar di Ranirbazar oleh penjahat pada Minggu malam setelah patung Dewi Kali ditemukan rusak di Kaiturbari. Beberapa sepeda motor dan mobil pikap juga hancur dalam kebakaran tersebut,” Asisten Inspektur Jenderal (Hukum dan Ketertiban) Ananta Das mengatakan PTI.

Tidak ada korban manusia yang dilaporkan dalam insiden tersebut.

Saksi mata mengatakan bahwa penduduk meninggalkan tempat tinggal mereka saat melihat massa yang mengamuk.

Das mengatakan pengerahan pasukan keamanan besar-besaran telah dilakukan untuk meredakan ketegangan dan Direktur Jenderal Polisi, Intelijen, Anurag Dhankar dan Inspektur Polisi Tripura Barat Kiran Kumar telah mengunjungi daerah tersebut.

“Polisi akan mendaftarkan kasus suo moto setelah penilaian kerugian harta benda selesai. Situasinya terkendali,” katanya.

Menyusul kekhawatiran pelanggaran perdamaian, perintah larangan berdasarkan Pasal 163 BNSS telah diberlakukan di subdivisi Jirania, distrik Tripura Barat mulai 26 hingga 28 Agustus, kata Hakim Distrik Vishal Kumar dalam sebuah perintah.

Berdasarkan perintah larangan tersebut, perkumpulan yang melibatkan lima orang atau lebih akan dilarang karena adanya aktivitas kekerasan di subdivisi tersebut, tambahnya.

Pemimpin tertinggi Tipra Motha, Pradyot Kishore Manikya Debbarma pada hari Senin menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut dan mengimbau semua orang untuk menjaga hukum dan ketertiban.

“Insiden tadi malam di daerah Ranirbazar Kaiturbari merupakan tanda yang mengkhawatirkan dengan adanya laporan bentrokan komunal. Saya mengimbau kepada mereka yang bertanggung jawab untuk menjaga hukum dan ketertiban untuk mematuhi aturan hukum,” tulisnya di Facebook.

“Ketika Negara kita dilanda bencana alam dan begitu banyak tekanan di sana, beberapa elemen hanya memainkan politik agama. Para penjahat, apa pun keyakinannya, harus ditangani dengan tegas — hukum harus netral terhadap semua orang. Saya meminta Tripura untuk bersatu di masa-masa sulit ini dan tidak saling bertikai,” tambahnya.

Setidaknya 26 orang meninggal dunia dan 1,17 lakh orang kehilangan tempat tinggal di Tripura akibat banjir dahsyat sejak 19 Agustus.

Sumber