Rahul Gandhi kemungkinan akan mengunjungi Ahmedabad pada hari Sabtu untuk bertemu dengan para pekerja partai. Arsip | Kredit Foto: PTI

Beberapa hari setelah kantor pusat Kongres Gujarat dirusak oleh aktivis Bajrang Dal dan bentrokan pecah antara pekerja BJP dan Kongres di sini, Pemimpin Oposisi di Lok Sabha Rahul Gandhi kemungkinan akan mengunjungi Ahmedabad pada hari Sabtu untuk bertemu dengan pekerja partai.

Lima pekerja Kongres telah ditangkap menyusul bentrokan atas pidato Gandhi di Parlemen menentang BJP dan RSS.

Pada hari Kamis, Polisi Kota mengajukan FIR lain yang menyebutkan beberapa pekerja BJP yang diduga terlibat dalam bentrokan di kantor Kongres.

Presiden Kongres Gujarat, Shaktisinh Gohil, mengatakan kepada media di Ahmedabad pada hari Kamis bahwa Tn. Gandhi kemungkinan akan mengunjungi Ahmedabad untuk bertemu dengan para pekerja dan pemimpin partai yang “diserang oleh para preman BJP”.

Menurut sumber, Tn. Gandhi telah mengonfirmasi bahwa ia akan mengunjungi Negara Bagian tersebut pada hari Sabtu menjelang perayaan Lord Jagannath Rath Yatra di Ahmedabad.

Pawai protes

“Para pemimpin Kongres dari seluruh negara bagian akan tetap hadir di Ahmedabad pada hari Sabtu. Kami akan menggelar pawai protes terhadap keberpihakan Polisi Kota,” kata Tn. Gohil, seraya menambahkan bahwa “polisi hanya bertindak terhadap pekerja Kongres”.

Setelah pidato Bapak Gandhi di Lok Sabha pada hari Senin, sekelompok aktivis dari Bajrang Dal merusak kantor pusat Kongres, Rajiv Gandhi Bhavan, di Ahmedabad. Keesokan harinya, bentrokan meletus antara pekerja Kongres dan BJP.

Tuan Gandhi pernah berkata bahwa “mereka yang menyebut dirinya Hindu hanya berbicara tentang kekerasan”, dan bahwa “BJP, PM, dan RSS tidak mewakili seluruh komunitas Hindu”.

BJP menuduh Tn. Gandhi menyebut “umat Hindu sebagai orang yang kejam,” tuduhan yang dibantah oleh Tn. Gandhi dan Kongres.

Dalam pidato yang sama, Bapak Gandhi juga mengatakan bahwa pada pemilihan Majelis tahun 2027, Kongres akan mengalahkan BJP di Gujarat, benteng partai dan negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi.

Sumber