Nama Ravi Atri, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai dalang kebocoran kertas Ujian Rekrutmen Polisi Uttar Pradesh, kini muncul ke permukaan terkait penyelidikan kasus tersebut. dugaan penyimpangan dalam Tes Kelayakan-sekaligus-Masuk Nasional (NEET).

Atri, yang ditangkap oleh Satuan Tugas Khusus Uttar Pradesh (UPSTF) dari Meerut pada bulan April tahun ini, telah mengatur kebocoran kertas Ujian Polisi UP bersama Rajiv Nayan Mishra. Operasi mereka melibatkan pengumpulan siswa di sebuah resor di Manesar untuk memfasilitasi kebocoran.

Ravi Atri memiliki sejarah yang terkenal buruk, pernah dipenjara karena membocorkan kertas ujian Tes Pra-Medis pada tahun 2012 dan kertas ujian AIIMS PG pada tahun 2015. Baru-baru ini, UPSTF mengajukan tuntutan terhadap Atri dan 18 terdakwa lainnya dalam penipuan perekrutan polisi.

Keterkaitan Atri dengan skandal NEET terungkap setelah Unit Pelanggaran Ekonomi (EOU) Kepolisian Bihar menemukan bukti yang mengaitkannya dengan mafia pembocor kertas yang dipimpin oleh Kepala Sanjeev.

EOU, di bawah perintah Kementerian Pendidikan Persatuan, akan menyerahkan laporan rinci tentang kebocoran kertas NEET-UG 2024, yang mencakup kertas soal yang terbakar, lembar OMR, dan materi yang memberatkan lainnya.

Atri dan Sanjeev Mukhiya, meski beroperasi secara terpisah, sama-sama terlibat dalam bisnis kebocoran kertas ujian. Khususnya, putra Mukhiya, Dr Shiv Kumar, pernah belajar bersama Atri.

Dalam kasus NEET, sekitar 25 kandidat diduga ditampung oleh Mukhiya di asrama anak laki-laki di Patna, di mana mereka diberikan fasilitas kebocoran materi ujian sehari sebelum ujian.

Meskipun keterlibatan langsung Atri dalam kebocoran surat kabar NEET belum dikonfirmasi, hubungannya dengan geng Mukhiya telah menimbulkan kecurigaan. Atri masih berada di balik jeruji besi karena penangkapan sebelumnya, namun namanya muncul dalam penyelidikan yang sedang berlangsung karena afiliasinya.

Diterbitkan di:

22 Juni 2024

Sumber