Menteri Transportasi Tamil Nadu SS Sivasankar pada hari Selasa berpendapat bahwa permintaan PMK untuk reservasi internal 10,5% untuk Vanniyar hanya akan membatasi manfaat yang sudah dinikmati oleh masyarakat berdasarkan kuota MBC secara keseluruhan. Hal ini juga akan menghilangkan manfaat bagi komunitas lain dalam kategori MBC di distrik selatan, menurut pendapatnya.

Pak Sivasankar merujuk pada pidatonya di DPR pada hari Selasa dan reaksi balik dari pendiri PMK S. Ramadoss dan berusaha mempertahankan pendapatnya.

Membenarkan intervensinya terhadap masalah ini sebagai anggota Kabinet (yang berfungsi berdasarkan prinsip tanggung jawab kolektif), Bapak Sivasankar mengatakan di bawah sistem reservasi saat ini, di sebuah perguruan tinggi di daerah dengan prevalensi Vanniyar yang tinggi, 20 siswa dari komunitas tersebut bisa mendapatkan keuntungan jika ada 100 siswa.

“Tapi, jika 10,5% reservasi internal diberikan untuk Vanniyars, hanya 10 yang bisa diterima. Siapa yang akan rugi? Ini akan menjadi kerugian bagi siswa Vanniyar,” bantah Pak Sivasankar.

Dalam reservasi 20% untuk MBC, “dalam kasus distrik di selatan, komunitas denotifikasi (DNC), yang merupakan bagian dari MBC dapat memperoleh manfaat dari hal ini. Jika 10,5% [for Vanniyars] diterapkan, tidak akan ada siapa pun [Vanniyar beneficiary] ada yang bisa mengambil manfaatnya,” ujarnya.

Mencermati Ramadoss, Menteri mengatakan: “Setelah pemilu selesai, Anda beralih dari 10,5% dan memilih hal-hal lain. Anda hanya mengingat hal ini ketika ada pemilu.”

Ia juga menegaskan bahwa DMK selalu berupaya mewujudkan keadilan sosial dan mantan Ketua Menteri M. Karunanidhi adalah otoritas dalam keadilan sosial.

Sumber