Menarik perhatian terhadap situasi serius di distrik Alappuzha yang timbul akibat wabah flu burung, Menteri Peternakan J. Chinchurani pada hari Senin memberitahu Majelis Negara bahwa tindakan mendesak diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut.

Berbicara saat membahas tuntutan hibah untuk peternakan dan susu di DPR, Ibu Chinchurani mengatakan flu burung telah dilaporkan di seluruh Alappuzha dan lebih dari satu lakh burung telah dimusnahkan di seluruh Alappuzha dan sebagian distrik Pathanamthitta dan Kottayam yang berdekatan.

“Kerala menghadapi banyak masalah akibat flu burung. Kami harus memusnahkan sejumlah besar burung di distrik Alappuzha,” kata Chinchurani, seraya menambahkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah diberitahu mengenai situasi tersebut.

Bebek dan ayam merupakan unggas yang paling banyak terserang penyakit ini, namun flu juga telah dipastikan terjadi pada merpati, gagak, bangau dan merak betina, menurut sampel yang diuji di Institut Nasional Penyakit Hewan Keamanan Tinggi, Bhopal, kata Menteri.

Flu burung juga dilaporkan terjadi di satu taluk di distrik Pathanamthitta dan Kottayam, imbuhnya. Sejauh ini, 85.297 unggas (bebek dan ayam) telah dimusnahkan di Alappuzha, diikuti oleh 22.202 di Kottayam dan 7.290 di Pathanamthitta.

Sebuah panel ahli yang ditunjuk oleh pemerintah negara bagian untuk mempelajari wabah flu burung di Alappuzha telah mengunjungi Thanneermukkom, Cherthala, Cheruthana, dan Chengannur Central Hatchery yang terkena dampak flu pada hari Kamis dan mengumpulkan sampel.

Perguruan tinggi susu di ibu kota

Pemerintah Negara Bagian telah mengidentifikasi 16 hektar tanah di Nettukaltheri untuk mendirikan perguruan tinggi susu, Menteri Peternakan J. Chinchurani memberitahu Majelis pada hari Senin. Departemen Peternakan juga berencana menggunakan sebagian lahan ini untuk budidaya pakan hijauan, katanya. “Kami telah mencoba meningkatkan area budidaya rumput pakan ternak secara bertahap di seluruh negara bagian. Tapi sangat sulit mendapatkan lahan, katanya.

Sumber