Foto arsip patung Krishnaraja Wadiyar IV, terbuat dari bunga. Taman ini dibangun di Bengaluru pada tahun 1927 untuk menandai selesainya 25 tahun pemerintahan Krishnaraja Wadiyar IV di bekas negara bagian Mysuru. | Kredit Foto: SRIRAM MA

Taman Peringatan Perak Sri Krishnarajendra yang bersejarah, yang dibangun pada tahun 1927 untuk menandai selesainya 25 tahun pemerintahan Krishnaraja Wadiyar IV, kini dalam kondisi menyedihkan karena diabaikan oleh Bruhat Bengaluru Mahanagara Palike (BBMP).

Ruang paru-paru yang terbentang antara Balai Kota dan Masjid Jumma ini dibangun oleh Dewan Sir Mirza Ismail sebagai bagian dari perayaan perak. Dewan (perdana menteri Negara Bagian Mysuru yang dulunya merupakan pangeran) telah memulai beberapa proyek untuk merayakan perayaan perak. Taman yang dulunya memiliki ratusan pohon ini terletak di antara Jalan NR dan Jalan Silver Jubilee Park.

Selama 15 tahun terakhir, taman tersebut telah kehilangan estetikanya. Berkat pembangunan jalan layang dan sikap apatis BBMP dalam merawatnya, taman tersebut kini telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan tempat parkir liar. Pada malam hari, sebagian taman, di seberang Masjid Jumma, digunakan untuk parkir kendaraan yang membawa bunga ke pasar. Sampah yang dihasilkan dibuang di tempat yang sama.

Irfan Khan, seorang warga Inggris, mengatakan Hindu bahwa taman berbau busuk akibat pembuangan sampah dan buang air kecil. Meskipun telah meminta BBMP untuk memperbaiki masalah ini, namun belum ada tindakan yang dilakukan oleh badan sipil tersebut, katanya.

Meskipun taman tidak dapat digunakan untuk tujuan lain, pada malam hari, beberapa orang meminta uang untuk mengizinkan parkir di dalam taman, katanya.

“Karena BBMP melihat ke arah lain, saya telah menulis surat kepada Ketua Menteri Siddaramaiah untuk mengarahkan pejabat sipil untuk membangun kembali taman tersebut. Saya berharap setidaknya CM akan menunjukkan minat untuk menyelamatkan ruang paru-paru yang berada tepat di tengah-tengah Kawasan Pusat Bisnis ini,” kata Khan.

Warga lain mengklaim bahwa meskipun gerbang taman terkunci hampir setiap hari, orang-orang melompati gerbang untuk masuk ke dalam. Di bagian lain, temboknya telah rusak, sehingga tempat itu juga digunakan untuk parkir kendaraan. Ia menduga bahwa banyak kegiatan ilegal terjadi di dalam taman. Pihak berwenang tidak menindaklanjuti pengaduan warga, katanya.

Seorang pejabat BBMP mengakui bahwa taman tersebut berada dalam kondisi yang menyedihkan sebelum menambahkan bahwa badan masyarakat akan menyelidiki masalah ini dan melihat apa yang dapat dilakukan untuk membangun kembali tempat tersebut.

Sumber