Tim Walz telah dipilih sebagai Kamala Harris'calon wakil presiden untuk Tiket presiden dari partai Demokrat setelah Joe Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi. Walz adalah pendukung kuat hak-hak LGBTQ+, yang secara langsung bertentangan dengan pernyataan calon dari Partai Republik Donald Trump bahwa ia adalah “ekstremis liberal yang berbahaya.”
Di usianya yang ke-60, Walz telah menjabat sebagai gubernur Minnesota sejak tahun 2019, setelah 12 tahun menjabat sebagai anggota kongres yang mewakili distrik pertama negara bagian tersebut. Kini setelah melangkah ke panggung nasional, Walz tidak malu untuk melontarkan pernyataan yang berani, khususnya saat menyebut Trump dan JD Vance “aneh”—komentar yang diterima banyak kalangan Demokrat.
Tahun lalu, Walz menjadi berita utama dengan menandatangani undang-undang yang melarang terapi konversi LGBTQ+ di Minnesota, menjadikannya negara bagian ke-22 yang melakukannya. Kampanye Hak Asasi Manusia (HRC) merayakan undang-undang ini sebagai contoh kuat tentang bagaimana undang-undang yang pro-kesetaraan dapat mendorong perubahan positif bagi hak-hak LGBTQ+.
DPR yang mayoritas diisi Demokrat meloloskan rancangan undang-undang, yang melarang terapi konversi untuk anak-anak dan orang dewasa yang rentan, memastikan cakupan bantuan medis, dan melarang kesalahan penyajian layanan tersebut.
Sarah Warbelow, direktur legislatif HRC, memuji Walz atas dukungannya yang teguh terhadap warga LGBTQ+ Minnesota dan upayanya untuk melindungi kaum muda yang rentan dari praktik-praktik yang berbahaya.
Walz juga menandatangani undang-undang penting lainnya yang melindungi kaum muda trans dan keluarga mereka yang mencari perlindungan di Minnesota dari negara-negara bagian yang melarang perawatan afirmasi gender. Undang-undang ini mencegah panggilan pengadilan dari luar negara bagian untuk memaksa keluarga kembali ke negara-negara bagian yang anti-trans, dan menawarkan mereka keamanan dan dukungan di Minnesota.
Advokasi Walz untuk hak-hak LGBTQ+ dimulai sejak tahun 2006, saat ia secara vokal mendukung pernikahan sesama jenis di distriknya, bahkan saat Partai Republik menentangnya. Dukungannya yang kuat sejak awal untuk kesetaraan pernikahan telah membuatnya dipuji oleh Anggota Kongres Demokrat Angie Craig, yang memuji keberaniannya dalam memperjuangkan hak yang sama.
Dengan 24 tahun pengabdian di Garda Nasional Angkatan Darat, Walz juga memainkan peran kunci dalam gerakan untuk mencabut “Jangan Tanya, Jangan Beritahu.” Dalam pidato kongres tahun 2009, ia berpendapat bahwa orientasi seksual tidak berdampak pada kinerja militer atau kekompakan unit, dan menganjurkan agar tentara yang secara terbuka gay dan lesbian dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata.



Sumber