Perdebatan sengit antara pilot loko dan petugas keamanan kereta api dari berbagai divisi kereta api berubah menjadi perkelahian hebat setelah tidak ada keputusan tentang siapa yang akan mengoperasikan kereta Vande Bharat yang diresmikan pada rute Agra-Udaipur. Sebuah video tentang dugaan kekerasan di antara karyawan kereta api telah menjadi viral di internet.

Pertengkaran itu dilaporkan terjadi antara karyawan Divisi Kereta Api Kota dan Agra. Perdebatan sengit itu bermula dari tugas mengelola Vande Bharat Express yang baru diresmikan. Perdebatan itu berubah menjadi perkelahian yang keras di mana seorang pilot dan asistennya dipukuli dan pakaian mereka dirobek, demikian dilaporkan ETV Bharat mengutip keterangan pejabat. Mint tidak dapat memverifikasi laporan dan keaslian video viral itu secara independen.

Dalam video viral tersebut, terlihat beberapa orang masuk dengan paksa melalui jendela di dalam kabin kereta Vande Bharat. Saat hampir 8-9 orang masuk dengan paksa ke dalam lokomotif, seseorang diduga terlempar keluar, diikuti dengan pemukulan oleh massa.

Menurut laporan berita, seorang pilot dan asistennya dipukuli. Selama perkelahian itu, kunci pintu ruang jaga kereta semi-cepat dan kaca jendela juga rusak.

Masalah ini telah ditangani oleh Dewan Perkeretaapian. Namun, belum ada penyelesaian untuk masalah ini. Kebingungan mengenai pembagian tanggung jawab terkait pengoperasian Vande Bharat Udaipur-Agra telah menyebabkan penundaan berulang kali dalam kedatangan dan keberangkatan kereta.

Setelah kekerasan tersebut, sebuah kasus telah didaftarkan terhadap personel kereta api yang tidak dikenal atas pengaduan dari petugas keamanan Agra, Raghavendra Saraswat, sebagaimana dilaporkan ETV Bharat. Laporan tersebut juga menambahkan bahwa personel Pasukan Perlindungan Kereta Api di Gangapur City Junction dilaporkan membuat video alih-alih campur tangan dalam situasi tersebut.

Menurut saksi mata utama, karyawan Divisi Kereta Api Agra dipaksa keluar dari kabin oleh karyawan divisi lain. Namun, mereka mengunci diri dari dalam dan tetap berada di dalam. Saat karyawan Divisi Kota terus mendesak staf divisi Agra untuk turun dan menjalankan kereta sendiri, pertengkaran sengit berubah menjadi kekerasan yang melukai karyawan dan merusak properti kereta api.

Sumber