BLANTYRE, Malawi –

Wakil presiden Malawi dan sembilan orang lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat, kata presiden negara itu Selasa.

Puing-puing pesawat militer yang membawa Wakil Presiden Saulos Chilima ditemukan di daerah pegunungan di utara negara itu setelah pencarian yang berlangsung lebih dari sehari. Tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu, kata Presiden Malawi Lazarus Chakwera dalam pidato langsung di televisi pemerintah.

Ratusan tentara, petugas polisi dan penjaga hutan telah mencari pesawat yang juga membawa mantan ibu negara setelah hilang Senin pagi saat melakukan penerbangan selama 45 menit dari ibu kota negara Afrika selatan, Lilongwe, ke kota Mzuzu. sekitar 370 kilometer (230 mil) ke utara.

Pengendali lalu lintas udara mengatakan kepada pesawat tersebut untuk tidak melakukan pendaratan di bandara Mzuzu karena cuaca buruk dan jarak pandang yang buruk dan memintanya untuk kembali ke Lilongwe, kata Chakwera. Pengendali lalu lintas udara kemudian kehilangan kontak dengan pesawat tersebut dan menghilang dari radar, katanya.

Tujuh penumpang dan tiga awak militer berada di dalamnya. Presiden menggambarkan pesawat itu sebagai pesawat kecil berbaling-baling yang dioperasikan oleh angkatan bersenjata Malawi. Nomor ekor yang dia berikan menunjukkan bahwa itu adalah pesawat baling-baling ganda tipe Dornier 228 yang dikirim ke tentara Malawi pada tahun 1988, menurut situs ch-aviation yang melacak informasi pesawat.

Sekitar 600 personel terlibat dalam pencarian di hutan tanaman yang luas di Pegunungan Viphya dekat Mzuzu, kata pihak berwenang.

Chilima menjalani masa jabatan keduanya sebagai wakil presiden. Ia juga menjabat pada periode 2014-2019 di bawah mantan Presiden Peter Mutharika. Dia adalah kandidat pada pemilihan presiden Malawi 2019 dan menempati posisi ketiga, di belakang petahana, Mutharika, dan Chakwera. Pemungutan suara tersebut kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Malawi karena adanya kejanggalan.

Chilima kemudian bergabung dengan kampanye Chakwera sebagai pasangannya dalam pemilihan ulang bersejarah pada tahun 2020, ketika Chakwera terpilih sebagai presiden. Ini adalah pertama kalinya di Afrika hasil pemilu yang dibatalkan oleh pengadilan mengakibatkan kekalahan presiden yang menjabat.

Chilima sebelumnya menghadapi dakwaan korupsi atas tuduhan bahwa ia menerima uang sebagai imbalan karena mempengaruhi pemberian kontrak pengadaan pemerintah untuk angkatan bersenjata dan polisi Malawi, namun jaksa membatalkan dakwaan tersebut bulan lalu. Ia membantah tuduhan tersebut, namun kasus tersebut menimbulkan kritik bahwa pemerintahan Chakwera tidak mengambil sikap yang cukup keras terhadap korupsi.

——


Imray melaporkan dari Cape Town, Afrika Selatan.

Sumber