British Airways menangguhkan penerbangan hingga hari Rabu, sementara Air France menghentikan layanan hingga hari Senin.

Beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan ke Israel setelah pasukan Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, terlibat dalam bentrokan terberat sejak dimulainya perang Israel di Gaza.

British Airways mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan membatalkan semua penerbangan ke dan dari Israel hingga hari Rabu, sementara Air France mengumumkan penangguhan layanan ke Tel Aviv dan Beirut hingga hari Senin.

Etihad, Ethiopian Airlines dan maskapai berbiaya rendah Hungaria Wizz juga mengumumkan penangguhan penerbangan ke Tel Aviv yang dijadwalkan pada hari Minggu.

Virgin Atlantic mengatakan akan memperpanjang penangguhan penerbangan sebelumnya antara London dan Tel Aviv hingga 25 September setelah meninjau situasi.

Sementara itu, maskapai Royal Jordanian menghentikan sementara penerbangan ke Beirut pada hari Minggu, dengan alasan “situasi terkini”, kantor berita milik pemerintah Petra melaporkan.

Pada hari Jumat, maskapai Lufthansa asal Jerman memperpanjang penangguhan penerbangan ke Beirut hingga akhir September. Maskapai tersebut juga mengatakan tidak akan terbang ke Tel Aviv atau Teheran hingga tanggal 2 September.

Minggu lalu, Delta Air Lines yang berkantor pusat di Atlanta, Georgia mengatakan akan memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Israel hingga setidaknya 31 Oktober, menyusul pengumuman serupa oleh American Airlines.

Bandara Ben Gurion di Tel Aviv menghentikan operasinya selama sekitar dua jam pada Minggu pagi ketika pasukan Israel melakukan serangan udara terhadap target-target Hizbullah di Lebanon selatan, yang memaksa pengalihan penerbangan masuk.

Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan menggunakan sekitar 100 jet setelah mengetahui bahwa Hizbullah sedang bersiap menyerang Israel tengah pada pukul 5 pagi, sementara kelompok Lebanon mengatakan pihaknya meluncurkan ratusan pesawat tak berawak dan roket melintasi perbatasan Israel-Lebanon.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah membantah bahwa Israel telah mendeteksi serangan itu sebelumnya dan menolak klaim Israel bahwa militernya telah menghancurkan peluncur roket kelompok Lebanon itu.

Nasrallah mengatakan kelompok itu melancarkan serangannya sebagai balasan atas terbunuhnya komandan Fuad Shukr dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.

Sumber