Brasil merupakan peraih medali emas bertahan dalam cabang sepak bola putra Olimpiade, tetapi tidak berada di Paris untuk mempertahankan gelar mereka melawan rival berat Argentina.
Selecao mengklaim medali emas berturut-turut pada tahun 2016 dan 2020, namun, absennya mereka untuk pertama kalinya di Olimpiade sejak 2004 mengakhiri harapan untuk meraih tiga gelar berturut-turut.
Brasil telah memenangkan medali sepak bola putra di empat Olimpiade terakhir, tetapi sekarang berharap rival Amerika Selatan, Argentina, tidak menyalip mereka.
Mengapa Brasil tidak bermain sepak bola di Olimpiade?
Brasil gagal lolos ke turnamen sepak bola Olimpiade putra setelah kalah 1-0 dari Argentina pada bulan Februari.
Dua tempat kualifikasi Amerika Selatan untuk Paris diklaim dalam turnamen pra-Olimpiade CONMEBOL, yang diadakan awal tahun ini.
Brasil berada di posisi ketiga dari tiga tim di babak final, setelah kekalahan tipis mereka atas Argentina U-23 membuat mereka tersingkir.
Luciano Gondou menyundul umpan silang bek kiri Brighton, Valentin Barco, untuk mencetak satu-satunya gol pertandingan tersebut pada menit ke-77.
Akan tetapi, keadaannya bisa saja berbeda seandainya Brasil tidak datang ke Superclásico de las Américas dengan membutuhkan hasil.
Brasil telah menempatkan diri mereka di bawah tekanan dengan kekalahan mengejutkan 1-0 dari Paraguay enam hari sebelumnya – yang akhirnya lolos bersama Argentina.
Pemain muda berbakat negara ini, Endrick, menyia-nyiakan kesempatan emas untuk memberi inisiatif pada tim asuhan Ramon Menezes.
Striker baru Real Madrid itu gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-29, sedangkan sundulan Fabrizio Peralta kemudian membuat mereka mengalami kekalahan yang merugikan.
Setelah gagal lolos, gelandang Chelsea dan Brasil Andrey Santos mengakui: “Ini adalah perasaan yang sangat buruk, kami telah mempersiapkan diri dengan baik untuk ini.
3
Medali emas dalam sepak bola pria di Olimpiade
Inggris Raya: 3 (1900, 1908, 1912)
Hongaria: 3 (1952, 1964, 1968)
Argentina: 2 (2008, 2008)
Brasil: 2 (2016, 2020)
Uni Soviet: 2 (1956, 1988)
Uruguay: 2 (1924, 1928)
“Kami kesulitan menguasai bola sepanjang turnamen.
“Itu tidak berjalan sesuai harapan kami.”
Kegagalan Endrick dari titik penalti akhirnya membuka jalan baginya untuk diperkenalkan sebagai Galactico terbaru Madrid akhir pekan ini.
3
Pada hari Argentina bermain melawan Irak di Grup B, pemain berusia 18 tahun itu malah diperkenalkan di Bernabeu.
Ketidakhadirannya di Olimpiade Paris telah membuka pintu baginya untuk bergabung dengan skuad Madrid dalam tur pra-musim mereka di Amerika Serikat.
