Fleurs ditembak di dada saat menunggu untuk dilayani di sebuah pompa bensin di pinggiran kota Johannesburg, kata polisi.

Mantan pemain internasional junior Afrika Selatan Luke Fleurs, yang bermain untuk klub paling populer di negara itu Kaizer Chiefs, tewas dalam upaya pembajakan di Johannesburg, pejabat kepolisian telah mengkonfirmasi.

Pria berusia 24 tahun itu ditembak di bagian dada di sebuah pompa bensin pada Rabu malam dan para penyerang pergi dengan kendaraannya.

“Saat menunggu untuk dilayani oleh petugas bensin, dia dihadang oleh dua pria bersenjata,” kata juru bicara polisi Letnan Kolonel Mavela Masondo kepada wartawan pada hari Kamis, sambil menambahkan belum ada penangkapan yang dilakukan.

Bek tengah Fleurs bermain setiap menit untuk Afrika Selatan di Olimpiade Musim Panas Tokyo pada tahun 2021, dan pada tahun yang sama dipanggil ke tim senior untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Ethiopia, meskipun ia tidak masuk dari bangku cadangan dan tidak bermain.

“Kami terbangun oleh berita yang memilukan dan menghancurkan atas meninggalnya kehidupan muda ini. Ini merupakan kehilangan yang sangat besar bagi keluarga, teman, rekan satu timnya, dan sepak bola secara umum. Kami semua berduka atas meninggalnya pemuda ini,” kata presiden Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan Danny Jordaan dalam sebuah pernyataan.

Menteri Olahraga, Seni dan Budaya Afrika Selatan, Zizi Kodwa mengatakan dia “sedih karena ada satu lagi nyawa yang hilang akibat kejahatan kekerasan”.

Fleurs bergabung dengan Chiefs dari SuperSport United pada bulan Oktober, melalui Ubuntu Football Academy di Cape Town.

Fleurs adalah korban terbaru dari ribuan orang yang menjadi korban pembajakan fatal di Afrika Selatan, yang merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.



Sumber