Setidaknya 53 orang terluka dalam serangan itu dan empat orang berada dalam kondisi serius, kata gubernur.

Setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia di kota Dnipro di tenggara Ukraina, kata sejumlah pejabat, sementara Presiden Volodymyr Zelenskyy telah mendesak negara-negara Barat untuk memasok lebih banyak pertahanan udara dan senjata jarak jauh.

Rekaman dari serangan hari Rabu yang dipublikasikan oleh Zelenskyy di Telegram menunjukkan ledakan besar di langit yang diikuti oleh bola api yang melesat ke tanah. Presiden mengonfirmasi bahwa lima orang tewas dan seorang anak berusia 14 tahun termasuk di antara mereka yang terluka.

Setidaknya 53 orang terluka dalam serangan itu dan empat orang dalam kondisi serius, kata Serhiy Lysak, gubernur wilayah Dnipropetrovsk.

Rusia membantah telah menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil. Ribuan warga sipil telah tewas sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

Kerusakan yang disebabkan oleh serangan rudal Rusia terhadap gedung bertingkat di Dnipro, Ukraina [Dnipro Regional Administration via AP Photo]

“Teror Rusia ini hanya dapat dihentikan oleh pertahanan udara modern dan senjata jarak jauh kita,” kata Zelenskyy. “Dunia dapat melindungi kehidupan, dan yang dibutuhkan hanyalah ketegasan para pemimpin.”

Borys Filatov, wali kota kota itu, mengumumkan hari berkabung pada hari Kamis.

Ia mengatakan di Telegram bahwa serangan itu merusak taman kanak-kanak, sekolah, dan rumah sakit serta menyebabkan kebakaran di seluruh kota. Bangunan komersial juga rusak, kata para pejabat.

Ia menerbitkan gambar pekerja darurat membersihkan pecahan kaca dan memadamkan api.

Angkatan udara Ukraina mengatakan pasukan Rusia menargetkan wilayah Dnipropetrovsk dengan tujuh rudal dan lima pesawat tanpa awak Shahed. Pertahanan udara berhasil menembak jatuh lima rudal dan semua pesawat tanpa awak, katanya.

Rusia telah mengintensifkan serangan udara terhadap kota-kota Ukraina dalam beberapa bulan terakhir saat pasukannya mencoba maju. Rusia telah menargetkan fasilitas listrik khususnya, yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

Sumber