Wina mengatakan warga negaranya telah tiba di Doha setelah mediasi pemerintah Qatar membantu menjamin pembebasannya.

Taliban telah membebaskan Herbert Fritz, seorang nasionalis sayap kanan Austria berusia 84 tahun, yang ditangkap di Afghanistan Mei lalu.

Pemerintah Austria mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa Fritz tiba di Doha, Qatar pada hari sebelumnya setelah mediasi oleh pemerintah Qatar membantu menjamin pembebasannya.

Fritz ditangkap tahun lalu setelah menentang peringatan lama Austria untuk tidak melakukan perjalanan ke Afghanistan, yang pada tahun 2021 kembali ke kekuasaan Taliban.

“Saya pikir itu adalah sebuah nasib buruk, namun saya ingin mengunjunginya lagi,” katanya kepada wartawan setibanya di Doha, ketika ditanya tentang cobaan berat yang dialaminya.

“Ada beberapa orang baik tapi ada juga beberapa orang bodoh, maafkan saya,” tambah Fritz, menggambarkan para penculiknya.

Setelah penangkapannya, surat kabar Der Standard Austria mengatakan Fritz pergi ke Afghanistan dan melaporkan secara positif kehidupan di sana. Dia menerbitkan artikel berjudul “Liburan Bersama Taliban” melalui media sayap kanan.

Hal ini membantu memicu argumen anti-imigrasi bahwa Afghanistan adalah negara yang aman bagi para pengungsi untuk kembali, kata surat kabar itu.

Taliban menangkapnya karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata, dan kelompok neo-Nazi Austria mengumumkan kasusnya melalui saluran Telegram, kata Der Standard.

Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan pihaknya telah berupaya untuk menjamin pembebasan Fritz sejak Mei, dan berterima kasih kepada Qatar dan perwakilan Uni Eropa di Kabul karena membantu upaya mereka untuk mengembalikan Fritz ke Austria.

Juru bicara Kementerian Austria mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa Fritz ditahan di penjara di Kabul.

Menulis di X, Kanselir Austria Karl Nehammer berterima kasih kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan timnya atas “dukungan kuat mereka dalam membebaskan salah satu warga negara kami dari penjara di Afghanistan”.

“Hanya berkat kerja sama kami yang terpercaya, warga negara Austria ini dapat kembali ke rumah putri dan cucunya,” kata Nehammer.

Fritz adalah anggota pendiri Partai Nasional Demokrat (NDP), sebuah kelompok ekstrem kanan yang dilarang pada tahun 1988, menurut Der Standard dan media lainnya.

Partai Kebebasan sayap kanan Austria, yang memimpin dalam jajak pendapat menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan akhir tahun ini, telah mendesak pembebasan Fritz. Partai tersebut mengatakan dia sedang meneliti sebuah buku di Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengucapkan terima kasih kepada X atas “pemerintahan sementara di Afghanistan” yang telah membebaskan warga Austria tersebut.

“Negara Qatar telah membuktikan, secara regional dan global, bahwa mereka adalah mitra internasional yang terpercaya dalam berbagai isu penting,” kata kementerian tersebut. “Mereka berupaya sekuat tenaga dalam memanfaatkan energi dan kemampuannya di bidang mediasi, diplomasi preventif, dan menyelesaikan perselisihan melalui cara-cara damai.”

Sumber