Anggota parlemen Kongres yang baru terpilih, Gaurav Gogoi, saat menghadiri program ucapan selamat di kantor partai, di Guwahati. Berkas | Kredit Foto: PTI

GUWAHATI

Anggota parlemen Kongres dari Jorhat Assam timur, Gaurav Gogoi, pada 11 Juni mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan Perdana Menteri Narendra Modi mengindahkan nasihat ketua Rastriya Swayamsevak Sangh (RSS), Mohan Bhagwat tentang Manipur yang dilanda konflik.

Berbicara di depan umum untuk pertama kalinya setelah hasil pemilu Lok Sabha pada tanggal 4 Juni, ketua RSS mengatakan pemerintahan baru di Pusat harus mengatasi retorika pemilu dan fokus pada masalah-masalah di seluruh negeri. Ia menekankan perlunya menyelesaikan konflik etnis yang terjadi di Manipur yang terjadi pada 3 Mei 2023.

“Saya tidak berharap Perdana Menteri Modi memperhatikan kata-kata Ketua RSS Mohan Bhagwat. Perdana Menteri Modi akan menghindari Manipur, menyalahgunakan lembaga penegak hukum dan mencoba membengkokkan Konstitusi India,” tulis Mr. Gogoi di X.

“Syukurlah, masyarakat telah memilih aliansi INDIA untuk berbicara atas nama mereka dan membela Parlemen dan Konstitusi India,” tambahnya.

Di ibu kota Manipur, Imphal, unit Kongres Negara Bagian mengutuk penyergapan konvoi Ketua Menteri Nongthombam Biren Singh di dekat desa Kotlen di sepanjang Jalan Raya Nasional 37 pada 10 Juni.

Mantan Ketua Menteri Okram Ibobi Singh menyebut insiden tersebut tidak menguntungkan dan mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa pemerintah negara bagian telah sepenuhnya kehilangan kendali atas situasi hukum dan ketertiban. “Pemerintah telah gagal melindungi nyawa dan harta benda di seluruh negara bagian,” katanya.

“Daripada merelokasi penduduk desa, pasukan keamanan harus fokus melindungi kehidupan warga sipil dan harta benda mereka,” tambahnya.

Sementara itu, sebuah organisasi komunitas Naga Rongmei telah memperingatkan kelompok Kuki agar tidak memberlakukan penutupan total pada NH37 mulai tengah malam tanggal 10 Juni.

“Seluruh bentangan NH37 dari Imphal hingga Jiribam adalah tanah leluhur Naga Rongmei, meskipun ada klaim yang dibuat oleh suku Kukis, yang merupakan pemukim baru,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pelajar Rongmei Naga, Manipur.

Sumber