Menteri luar negeri Jepang menyampaikan pengumuman tersebut setelah mengadakan pembicaraan pekan lalu dengan ketua UNRWA.

Jepang telah mengumumkan akan mencabut jeda pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa mengkonfirmasi dimulainya kembali pendanaan untuk UNRWA pada hari Selasa setelah bertemu dengan ketua UNRWA Philippe Lazzarini minggu lalu.

Selama pertemuan mereka di Tokyo, Kamikawa dan Lazzarini membahas cara-cara yang dapat dilakukan badan PBB untuk memperkuat transparansi dan tata kelolanya.

Komisi Eropa, Kanada, Australia, Swedia dan Finlandia juga telah mencabut penghentian pendanaan serupa dalam beberapa minggu terakhir.

Jepang adalah salah satu dari 16 negara yang menangguhkan pendanaan untuk UNRWA di tengah tuduhan Israel bahwa 12 staf badan tersebut berpartisipasi dalam serangan Hamas di Israel selatan.

Pihak berwenang Israel kemudian mengklaim bahwa lebih dari 450 pegawai UNRWA adalah “operasi militer dalam kelompok teror di Gaza”.

PBB, yang telah meluncurkan penyelidikan atas klaim tersebut, mengatakan Israel belum memberikan bukti yang mendukung tuduhan tersebut.

UNRWA, yang didirikan pada tahun 1949, menyediakan makanan, layanan kesehatan dan pendidikan kepada sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina.

Jepang adalah donor terbesar keenam bagi badan tersebut, yang menerima janji pendanaan senilai $1,2 miliar pada tahun 2022.

Sumber