Byju Raveendran, pendiri kelompok edtech Byju's, telah melakukan upaya terakhir untuk menenangkan para investor startup India yang tidak puas, dengan memberi tahu mereka bahwa dewan direksi sedang mempertimbangkan tawaran pelepasan saham untuk mencegah dilusi kepemilikan mereka.

Dalam sebuah email kepada pemegang saham pada Jumat pagi, yang salinannya telah ditinjau oleh TechCrunch, Raveendran mengatakan dewan startup sedang mempertimbangkan untuk memberikan tawaran kepada investor untuk mengklaim saham yang dilepaskan dengan cara yang mencegah dilusi terhadap kepemilikan Byju yang ada.

Raveendran juga memberi tahu para pemegang saham bahwa startup tersebut telah menerima lebih dari 50% suara yang diperlukan untuk meningkatkan modal saham resmi di startup tersebut agar dapat menerapkan $200 juta yang baru-baru ini dikumpulkan melalui penerbitan hak.

Prosus Ventures, Peak XV Partners, dan Chan Zuckerberg Initiative termasuk di antara investor yang tidak berpartisipasi dalam right issue Byju senilai $200 juta baru-baru ini. Para investor malah berusaha, dengan menggunakan cara hukum, untuk mengeluarkan Raveendran dan keluarganya dari startup tersebut dan membatalkan right issue.

“Saya selalu membangun Byju's dengan semangat kesetaraan dan kesetaraan, dan saya tidak pernah bermaksud untuk meninggalkan investor mana pun, berapa pun besarnya kepemilikan saham mereka,” tulis Raveendran dalam email hari Jumat. “Sejak awal berdirinya perusahaan ini, visi saya adalah mengajak semua orang, dari satu pencapaian ke pencapaian lainnya. Dan saya selalu yakin bahwa kita akan mengatasi tantangan kita bersama-sama.”

Ini adalah kisah yang berkembang. Lebih banyak lagi yang akan menyusul.

Sumber