Pihak oposisi menginginkan pemilu presiden dibatalkan dan merencanakan protes massal.
Hampir seminggu setelah pemilu di Republik Demokratik Kongo (DRC), para pemilih menantikan hasilnya dengan cemas.
Pemilihan presiden dirusak oleh masalah logistik dan kekhawatiran kredibilitas.
Komisi Pemilihan Umum mengatakan hasil awal menunjukkan Presiden Felix Tshisekedi memimpin.
Namun kandidat oposisi mengeluhkan ketidakberesan dan kecurangan dalam pemungutan suara. Mereka ingin pemungutan suara tersebut dibatalkan dan menyerukan protes minggu ini.
Apa yang terjadi jika tidak?
Apakah ini merupakan resep bagi siklus kekerasan dan kekacauan lainnya di Kongo?
Pembawa acara: Rasakan Abuhaida
Tamu:
Patrick Muyaya – Juru bicara pemerintah Republik Demokratik Kongo
Marie-Roger Biloa – Analis urusan Afrika dan editor Africa International Media Group
Jason Stearns – Pendiri dan penasihat strategis Kongo Research Group di Universitas New York